Gubernur Khofifah : Pancasila Membawa Bangsa Indonesia Keluar dari Segala Tantangan dan Kesulitan

SURABAYA (Lenteratoday) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan Hari Kesaktian Pancasila menjadi gambaran kuat bahwa nilai-nilai luhur Pancasila selalu berhasil membawa Bangsa Indonesia keluar dari segala tantangan dan kesulitan. Bahkan, Pancasila tidak hanya sebagai falsafah dan ideologi bangsa, tapi juga menjadi kekuatan dalam kehidupan kita sehari-hari.
“Pandemi Covid-19 ini mengguncang segala sektor kehidupan. Di masa-masa sulit seperti ini, nilai-nilai Pancasila justru menjadi pondasi untuk bertahan menghadapinya. Ini sekaligus menjadi momen kita dalam meningkatkan rasa nasionalisme, persatuan dan kesatuan, serta cinta tanah air,” kata Khofifah usai menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2021 di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jum’at (1/10/2021).
Lebih lanjut dia menandaskan bahwa dalam konteks pandemi ada kecenderungan sikap-sikap seperti individualisme. Namun, di sisi lain juga ada kebangkitan nilai-nilai luhur Pancasila seperti empati, solidaritas, dan gotong royong antar sesama.
"Kita melihat bagaimana banyak orang tergerak untuk membantu sesama dalam situasi yang sulit. Saya yakin nilai-nilai-nilai ini akan menjadi modal bagi kita untuk bangkit dari pandemi ini,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur menjadikan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai modal untuk bangkit dari keterpurukan akibat Pandemi Covid-19.
Caranya, dengan mengamalkan, mengimplementasikan dan menjalankan nilai-nilai luhur Pancasila seperti gotong royong, persatuan, empati, dan solidaritas antar sesama. Dengan begitu, ia meyakini segala tantangan dan kesulitan akan bisa dihadapi Bangsa ini dengan ketangguhan dan kebersamaan.
Tak hanya itu, Pancasila harus lebih dari sekadar ideologi dan falsafah yang menentukan cara pandang terhadap persoalan. Namun, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat menjadi panduan hidup yang menuntun cara berperilaku, terutama dalam semangat untuk bangkit dari pandemi sehingga terwujud Jatim tangguh. Hal ini selaras dengan tema peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun ini yakni 'Indonesia Tangguh Berlandaskan Pancasila'.
“Setiap sila dalam Pancasila itu panduan yang jelas dalam melangkah hari ini. Misalnya saat menghadapi pandemi Covid-19 kita mesti memulainya dengan berpasrah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa (sila pertama), menyadari bahwa semua ini adalah bagian dari ujian-NYA untuk membuat kita lebih tangguh. Kemudian bagaimana kita harus menumbuhkan empati (sila kedua) dan gotong royong (sila ketiga),” terangnya.
Sementara sila keempat dan kelima, lanjut Khofifah, dapat menjadi pedoman dalam membangun kerjasama antara Pemerintah dan masyarakat. Ia menyebut relasi pemerintah dan warga semakin terbuka dan transparan sehingga diharapkan bisa terbangun suasana saling mendukung.
"Kami bersyukur bahwa penanganan pandemi ini berjalan baik atas kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Dalam kehidupan demokratis, pemerintah tak bisa sendiri dalam menjalankan pembangunan tetapi perlu aspirasi dan partisipasi masyarakat (sila keempat). Kalau sinergi itu terbangun baik maka kita akan bisa mencapai tujuan akhir yaitu kesejahteraan bagi seluruh warga masyarakat (Sila kelima)," terangnya.
Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan bahwa Pancasila juga menjadi bagian dari pengikat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memaksimalkan, mengikhtiarkan, melaksanakan, mengimplementasikan, dan menjalankan filosofi dasar dari nilai-nilai Pancasila.
"Jadi kalau misalnya kaitan dengan Ketuhanan Yang Maha Esa jadilah umat beragama yang baik yang menjalankan kaidah-kaidah keagamaannya dengan tetap memberikan penghormatan penghargaan kepada umat lain. Kemudian Persatuan Indonesia bahwa keberadaan 714 suku bangsa di Indonesia adalah anugerah yang luar biasa yang Allah sudah turunkan ke bumi Indonesia," katanya.
Keberagaman dan kebhinekaan ini, lanjutnya, adalah Sunnatullah dan sebuah keniscayaan. Maka keberagaman kebhinekaan itu harus diikat dengan Pancasila, baik ormas apapun, organisasi profesi apapun, dan parpol apapun maka asasnya Pancasila.
"Mari kita jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan penuh persaudaraan persatuan dan kesatuan. Ini tugas kita bersama untuk mengimplementasi dari pelaksanaan sila-sila Pancasila Itulah yang harus kita maksimalkan dimanapun kita melaksanakan tugas, profesi apapun dan dalam format apapun," terangnya.
Reporter : Lutfi Yuhandi
Editor : Lutfi Yuhandi