20 April 2025

Get In Touch

Direktur Operasi PT SIER: Tak Hanya Bisnis, ‘Kongsi’ Juga Penting untuk Tangani Corona

Direktur Operasional PT SIER Surabaya, Didik Prasetiyono. (Foto;Rahmad Suryadi)
Direktur Operasional PT SIER Surabaya, Didik Prasetiyono. (Foto;Rahmad Suryadi)

KONGSI  identik dengan hubungan business to business (B to B), yang biasanya menghitung untung rugi. Namun tidak demikian gebrakan yang dilakukan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). SIER bersama perusahaan-perusahaan yang ada di kawasannya saling bergandengan tangan melakukan vaksinasi, rumah oksigen hingga donor konvalesen. Di tengah pandemi Covid-19, kita bisa apa? Bisa apa saja ketika bersama-sama.

Pelaku usaha menjadi salah satu korban pandemi Covid-19 karena mandeknya perekonomian. Meski ikut ‘berdarah-darah’ namun PT SIER bersama dengan perusahaan-perusahaan di wilayahnya tak mau berpangku tangan. Mereka kompak ikut ‘berperang’ melawan corona.

“Kalau ngomong penurunan pendapatan, semua perusahaan termasuk yang ada di SIER mengalami itu. Penurunan hingga 50% dari kondisi normal. Namun kami sadar bila pandemi ini berat bila hanya ditangani oleh pemerintah saja. Untuk itu kami membuat beberapa program, yang diharapkan bisa membantu penanganan Covid-19,” ujar Direktur Operasional PT SIER Surabaya, Didik Prasetiyono.

Dia menjabarkan bila ada dua hal yang bisa didukung semua pihak untuk menekan penularan virus yaitu vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat.“Kuncinya melawan pandemi adalah vaksinasi dan tracing treatmen harus diutamakan. Kerja gotong royong kami lakukan dengan langkah serbuan vaksinasi  bersama TNI yang dibantu dengan Kodim timur,” ujarnya.

Walhasil, 99% karyawan di kawasan SIER telah mendapatkan vaksinasi. “Yang 1% karena suatu kondisi penerima vaksin yang tidak mungkin divaksin misal sakit dan sebagainya,” lanjutnya.

Tak mau berpuas diri, vaksinasi pun dilanjutkan ke kelaurga karyawan. Pasalnya, saat awal pandemi klaster keluarga menjadi ancaman. Meski karyawan sudah divaksinasi, karena suami atau istri dan anak-anak belum mendapat vaksin, risiko tertular pun tetap tinggi.“Karena itu kita lakukan vaksinasi bagi keluarga dari orang tua, anak, istri atau suami pokoknya yang satu rumah. Dal di level ini, keluarga karyawan di kawasan SIER sudah 77% divaksinasi,”ujarnya.

Ledakan corona akibat varian Delta pun juga membuat SIER bergegas turun tangan mengatasi permasalah kelangkaan oksigen dan penuhnya Rumah Sakit (RS). Rumah Oksigen SIER di kawasan industri Surabaya yang dibangun untuk memfasilitasi pasien Covid-19 dengan gejala sedang/ringan dibuat.

Didik menjelaskan Rumah Oksigen yang dibangun di atas lahan seluas 1.5679 m2 dan luas lantai 810 m2 ini nantinya dapat menampung 76 tempat tidur, terdiri dari 40 tempat tidur laki-laki dan 36 tempat tidur wanita. “Rumah Oksigen ini awalnya adalah gudang untuk bangunan pabrik siap pakai (BPSP) yang kosong. Karena saat itu jumlah pasien Covid-19 melonjak, SIER pun ingin ikut berperan serta membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19,” jelasnya.

Pembangunan Rumah Oksigen tersebut juga merupakan bentuk keprihatinan SIER terhadap serangan Covid-19 varian Delta yang membuat banyak pasien mencari oksigen akibat sesak napas. “Lalu kami bertemu dengan sejumlah pihak seperti PT Aneka Gas Industri Tbk untuk membuat Rumah Oksigen, tentunya juga melibatkan Kementerian PUPR yang melakukan renovasi gedung, serta Kemenko Marves yang menunjukan pihak tenaga kesehatannya, dan berbagai pihak lainnya,” jelasnya.

PT SIER sendiri berkontribusi dalam menyediakan tempat, listik, air dan pendingin udara untuk operasional Rumah Oksigen. Sementara untuk operasional Rumah Oksigen akan melibatkan RS Marinir Ewa Pangalila Surabaya.

Kerja bersama melawan pandemi pun berlanjut. PT SIER juga melakukan gerakan donor plasma konvalesen. “Tahun lalu kita tau bahwa orang habis kena Covid itu dikucilkan, kita edukasi bahwa itu tidak benar. Bahkan yang sudah sembuh Covid kembali tak hanya aman tapi justru bisa menolong sesama. Salah satu caranya dengan melakukan donor plasma,” jelasnya.

PT SIER sendiri telah melakukan kegiatan donor plasma konvalesen terhitung dua kali. Pertama pada bulan Februari yang dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Emil Dardak dan Plt Wali Kota Surabaya yang pada saat itu Wishnu Sakti Buana. Kemudian pada bulan Agustus yang dihadiri langsung oleh Ketua DPRD Surabaya dan Ketua Kadin Surabaya.

“Luar biasanya konvalesen itu semakian parah kena, semakin dia punya antibodi yang kuat untuk membantu yang lain. Jadi OTG justru plasma kurang begitu manjur misalnya, jadi yang terkena parah itu justu kita dorong untuk ikut membantu. Setelah kena Covid itu kita bisa jadi pahlawan kita masih jadi penolong bagi orang kena Covid,” imbuhnya.

Badai pasti berlalu, begitu ucap Didik.Seiring percepatan vaksinasi, gencarnya testing treatment, kini grafik Covid-19 mulai mereda. “Mudah-mudahn tidak ada serangan varian baru. Tanda-tanda pemulihan ekonomi sudah ada yang juga terlihat dari occupancy rate gudang.  Salah satu yang harus dipegang teguh, jangan sampai kita abai, kemudian longgar prokes. Walaupun grafiknya turun,  harus tetap hati-hati,” tegasnya.

Ke depan, Didik berharap pada Pemerintah bahwa tolak ukur untuk membedakan zona itu bukan dari positively rate saja , akan tetapi juga diukur dari capaian vaksinasi di daerah atau perusahaan tersebut. Sehingga orang akan berlomba-lomba untuk melakukan vaksinasi. “Contoh perusahan X sudah divaksin 50% dan perusahan Y capaian 100%, maka relaksasi bisa dinikmati untuk perusahaan Y,”jelasnya.

PT SIER sendiri setidaknya ada kurang lebih 95 ribu karyawan ditambah dengan kawasan di Pasuran sebanyak 60 ribu. Didik optimistis, pertumbuhan ekonomin akan terus membaik dan bangkit kembali meski butuh proses.”Meski tak bisa normal seprti dulu sebelum ada corona, pandemi mengajarkan kita untuk selalu adaptif termasuk dalam dunia bisnis. Tak hanya itu, wabah ini juga mendorong kita untuk saling bergandengan tangan serta kompak membantu sesame,” tutupnya. (*)

Reporter: Ardini/Rahmad Suryadi

Editor: Widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.