Kunjungi Lamongan, Menteri PDTT Jadikan Bupati Sebagai Leader 0 Persen Kemiskinan Ekstrim

LAMONGAN (Lenteratoday) - Menyatukan visi antar pusat dan daerah, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Abdul Halim Iskandar bertandang ke Kabupaten Lamongan.
Maksud kedatanganya itu untuk mendiskusikan rencana 0 persen kemiskinan ekstrem yang ditarget terpenuhi pada 2024 mendatang oleh presiden RI. Pendekatan mikro yang berbasis desa dan kepala darah yang nantinya diplot menjadi leader pelaksanaan rencana tersebut diprediksi bakal tepat menyasar warga.
Ke depan, ungkap Menteri, yang akrab denga sapaan Gus Halim ini, rencana yang sudah mulai digodok itu akan mampu menjaring dan menaikan taraf hidup warga sebanyak mungkin.
"Target presiden 0% kemiskinan ekstrim di tahun 2024 ini tidak akan terwujud, kalau cara kerjanya tidak mikro. Tidak berbasis data desa dengan bupati sebagai leader dalam penanganan ini, dan pemerintah pusat pemerintah provinsi mengikuti road map yang dipersiapkan oleh pemerintah daerah," terang Gus Menteri. Sabtu, (25/9/2021).
Lebih jelas, ia memaparkan jika 2 jenis kemiskinan yang sudah dilokalisir antara lain multi dimensi dan ekstrem, meski keduanya hampir sama kompleksitasnya dibedakan dengan situasi yang dihadapi.
"Untuk kategori miskin yang pertama penanganannya pemerintah wajib hadir sesuai dengan ketentuan undang-undang, tapi untuk yang nomor dua ini masih bisa diberdayakan. Kategori miskin ini bisa dipilih di masing-masing desa, akan lebih jelas penanganan dan pasti akan selesai. Sehingga yang ditargetkan presiden 0% pada tahun 2024 pasti terlaksana," ucapnya.
Indikasinya melalui desa, Gus Halim mencontohkan salah seorang lansia di Kecamatan Babat yang hidup sendiri dan bisa dikategorikan miskin ekstrem dengan kompleksitas dimensi kemiskinan, namun ternyata tidak memiliki akses bantuan seperti BLT dan sejenisnya. Setelah dikonsolidasi ternyata masih tergolong mampu karena memiliki keluarga.
"Tentu saya berharap dengan sangat, langkah pemerintah pusat untuk menciptakan atau mewujudkan target Pak Presiden ini bisa terwujud dan dimulai dari kabupaten Lamongan," lanjutnya.
Gus Halim berharap setelah pertemuan diskusi ini akan ada tindak lanjut dari Pemkab Lamongan dengan pihak-pihak di Lamongan untuk melakukan konsolidasi secara bersama-sama.
"Belum ada kabupaten yang dinyatakan 0 persen kemiskinan ekstrem, Kabupaten Lamongan lebih dulu ditetapkan oleh Pak wakil presiden sebagai Kabupaten 0 persen kemiskinan ekstrem," tambah Gus Halim.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Lamongan, Yuhronur Effendi, mengungkapkan kesiapannya untuk mewujudkan 0 persen kemiskinan ekstrem di Kabupaten Lamongan.
"Pada prinsipnya setelah diberikan pemahaman secara komprehensif, kami siap untuk 0 persen kemiskinan ekstrim khususnya di Kabupaten Lamongan. Melihat strategi dan beberapa hal tersebut, pada prinsipnya elemen-elemen yang kita gunakan nanti untuk kesuksesan strategi itu sebenarnya sudah siap, posyandu di sini sudah berkembang dengan baik, sedah mencakup lansia, pendidikan, tinggal sebenarnya penajaman di masing-masing itu," ungkap Bupati dengan sapaan Pak YES ini.
Menindaklanjuti hal tersebut, ia juga meminta berbagai pihak terkait untuk segera melakukan sinergi untuk mempertajam dan memfokuskan penanganan kemiskinan ekstrem di Lamongan.
"Yang terpenting sekarang langkah pertama adalah data penduduk dengan kemiskinan ekstrim untuk lebih jelas, lebih fokus lagi, sehingga kita lebih mudah dalam pemetaan itu. Nanti bisa segera, dan hari Senin saya minta kita segera berkumpul untuk lebih fokus lagi pada kemiskinan ekstrem di Lamongan," tambah Pak YES. (dit)