22 April 2025

Get In Touch

Komisi B DPRD Palangka Raya Ingatkan Warga Untuk Waspada pada Varian Baru Virus Corona 'Mu'

Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, H.M. Khemal Nasery.
Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, H.M. Khemal Nasery.

PALANGKA RAYA (Lenteratoday) – Meskipun saat ini Kota Palangka Raya sudah masuk ke kategori PPKM Level 3, namun masyarakat diminta untuk tidak lengah dan tetap menjaga ketat Protokol Kesehatan (Prokes). Jika kita lengah, akan menjadi peluang untuk meningkatnya kembali penyebaran Covid-19.

Menanggapi hal ini, anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, H.M. Khemal Nasery, berpendapat baik pemerintah maupun masyarakat untuk tidak terlalu bergembira secara berlebihan dengan turunnya angka kasus Covid-19 dalam beberapa hari ini. Apalagi dengan adanya varian baru virus Corona yang muncul. Varian baru dari virus corona tersebut disebut dengan "Mu" atau dikenal dengan B.1.621. Varian "Mu" ini merupakan mutasi dari virus corona lainnya yang sudah ditemukan sebelumnya.

“Meskipun belum ada informasi jika virus corona varian "Mu" tersebut ditemukan di Kota Palangka Raya, kita tetap harus waspada, karena mencegah itu lebih baik,” papar Khemal, Kamis (23/9/2021).

Selain itu Khemal berharap agar Pemerintah Kota Palangka Raya (Pemkot) melalui instansi terkait terus berupaya untuk mencari informasi terbaru terkait perkembangan virus corona. Langkah-langkah pencegahan pun sebaiknya direncanakan agar varian baru tersebut jangan sampai masuk ke daerah kita.

“Tidak hanya pemerintah saja, masyarakat juga harus membantu agar varian baru virus corona "MU" jangan sampai masuk ke Kota Palangka Raya, terutama saat harus bepergian ke luar daerah," ungkap Khemal.

Selanjutnya Khemal menambahkan jika varian "Mu" ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan varian lain yang sudah ditemukan sebelumnya, baik varian Alpha, Beta dan Delta. Gejala yang ditimbulkan maupun tingkat bahaya yang diakibatkan varian baru ini masih diteliti oleh para ahli. Namun yang dikhawatirkan adalah varian baru ini disinyalir kebal terhadap vaksin.

"Karena merupakan hasil mutasi, diduga varian baru ini berpotensi untuk lolos dari sistem kekebalan, karena itu yang perlu kita lakukan adalah pencegahan, yaitu dengan tetap mengikuti anjuran pemerintah dan selalu disiplin menjaga prokes," pungkas Khemal.(nov)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.