MOJOKERTO (Lenteratoday) - TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Regional Ke - 112 TA. 2021 Kodim 0815/Mojokerto di Desa Duyung, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mulai memasuki tahap menggarap sasaran non fisik. Hal itu dibuktikan dengan pelaksanaan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan oleh Tim Satgas TMMD di ruang PKK Balai Desa Duyung.
Kadis PMD Kabupaten Mojokerto diwakili Kasi Peningkatan Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Prihastuti Wulandari, ST menyampaikan bahwa TMMD Ke -112 Kodim 0815/Mojokerto merupakan kerjasama dan kolaborasi TNI dengan Pemkab Mojokerto serta masyarakat Desa Duyung dalam membangun desa.
Selain sasaran fisik, dalam TMMD ini juga terdapat sejumlah sasaran non fisik dalam bentuk penyuluhan/sosialisasi dalam rangka memberdayakan masyarakat yang dilaksanakan oleh TNI (Kodim 0815/Mojokerto), Polres Mojokerto dan OPD Kabupaten Mojokerto.
Materi sosialisasi wawasan kebangsaan yang diberikan oleh Pgs. Kasdim 0815/Mojokerto Mayor Inf Achmad Djailani bertajuk Sistem Penguatan Karakter dalam bentuk Bela Negara dengan peserta sebanyak 30 orang yang terdiri dari anggota Linmas, Satgas Covid-19 desa setempat, Kepala Dusun, tokoh masyarakat, tokoh agama dan sejumlah perwakilan masyarakat.
Selain materi wawasan kebangsaan, kegiatan non fisik juga dilakukan penyuluhan Peran Satlinmas dalam mencegah penyebaran Covid-19 oleh Kabid Perlindungan Masyarakat Satpol - PP Kabupaten Mojokerto, Drs. HM. Karel, MM dan peran aktif masyarakat dalam Kampung Tangguh pada masa pandemi Covid-19 oleh Kapolsek Trawas, AKP. Didit Setiawan, SH.
Tampak hadir pada kegiatan tersebut diantaranya, Camat Trawas, Drs. Agus Subiyakto, M.Si, Danramil 0815/17 Trawas Kapten Arh Suminto,badanku SSK TMMD Ke-112, Lettu Arh Jatmiko, Staf Ter Kodim 0815/Mojokerto, Kades Duyung, Jurianto Bambang S, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Duyung.
Mengawali materinya, Pgs. Kasdim 0815/Mojokerto Mayor Inf Achmad Djailani memaparkan nilai-nilai yang dikembangkan dalam bela negara yaitu cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila sebagai dasar ideologi negara dan rela berkorban untuk bangsa dan negara.
Tak sebatas itu, pemateri juga menjelaskan nilai dasar wawasan kebangsaan yakin penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Kemudian terkait dengan tekat bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka dan bersatu, cinta tanah air dan bangsa, Demokrasi/kedaulatan rakyat, Kesetiakawanan sosial dan Masyarakat adil dan makmur.
"Penguatan kembali atau revitalisasi wawasan kebangsaan ini sangat diperlukan dan merupakan sesuatu yang mutlak harus dilakukan demi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara," tandasnya.
Jadi, lanjutnya, kesadaran berbangsa dan bernegara ini harus ditumbuhkan, dikembangkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. "Tentunya penguatan kembali wawasan kebangsaan ini harus dibarengi dengan pembinaan keagamaan, moralitas dan akhlak agar generasi muda menjadi generasi yang berkarakter, berakhlak dan berwawasan kebangsaan," pungkas Achmad Djailani. (Joe)
.jpg)
.jpg)
