
LAMONGAN (Lenteratoday) -- Menyasar warga dan mahasiswa, serbuan vaksinasi di Universitas Islam Lamongan (Unisla) oleh TNI juga prioritaskan para warga lanjut usia.
Menjadi daerah dengan capaian vaksinasi harian terbanyak, tak serta merta membuat Kabupaten Lamongan melupakan warga dengan jenjang umur 50 tahun ke atas. Dengan capaian tersebut, berbagai golongan terutama Satgas Covid-19 Kabupaten Lamongan berlomba-lomba memenuhi indeks ketercapaian vaksinasi lansia sebesar 60 persen.
Dandim 0812 Lamongan, Letkof Inf Sidik Wiyono mengungkapkan hal tersebut dilakukan agar golongan masyarakat yang rentan utamanya lansia bisa cepat terbentuk kekebalan komunalnya.
"Untuk level 1 harus 70 persen, kumulatif masyarakat yang harus di vaksin itu 60% dari lansia, kita lakukan itu biar masih bisa bertahan di level 1," ungkapnya saat meninjau vaksinasi di Unisla, Rabu (15/9/2021).
Dengan demikian, jelas Letkol Sidik, skema vaksinasi bagi lansia ini akan terus di masifkan di Kabupaten Lamongan agar bisa tetap berada pada kawasan aman.
"Saat ini untuk lansia kurang lebih baru 21 persen, targetnya 60 persen. Termasuk direncanakan oleh Pemkab Lamongan jika target harian 23 ribu vaksinasi namun kalau ada vaksinya kita bisa lebih," ujarnya.
Maski masih di bilang minim, Dandim mengklaim jika kesiapan sumber daya manusia untuk pelaksanaan vaksinasi sudah sangat memadai hingga kisaran 30 ribu vaksinasi harian.
"Dengan pembagian zonasi yang kita terapkan sudah terlaksana kan InsyaAllah bisa 30.000 asalkan vaksinya ada, ya pasti akan segera terselesaikan karena sarana kemudian SDM sudah siap. Yang kita latih itu 948 relawan di setiap desa," klaimnya.
Sementara itu, Rektor Unisla, H Bambang Eko Muljono menyebut pelaksanaan vaksinasi di Unisla sebanyak 2000 vaksinasi. Selain untuk lansia mahasiswa juga mendapat porsi yang banyak dalam kegiatan tersebut.
"Sasaran kepada mahasiswa, warga, serta lansia. Saya tekankan jika PTM dilaksanakan Oktober mendatang, jadi untuk mahasiswa wajib di vaksin. Untuk staf dan dosen sudah tervaksin semua," tambah Bambang.
Dalam kesempatan tersebut, Bambang juga memaparkan jika sebelum melangsungkan PTM Unisla bakal memeriksa pada mahasiswa dan memastikan terinput oleh layanan perduli lindungi.
"Awal oktober akan kita lakukan trecing untuk mendeteksi adanya Virus karena kemungkinan itu masih ada, jumlah total mahasiswa di Unisla sebanyak 5.300," tutupnya.(Adit)