
SURABAYA (Lenteratoday) – Kondisi penyebaran Covid-19 di Jatim terus melandai. Meski demikian, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Prawansa terus menekankan tetap menjaga protokol kesehatan (Protkes) dan juga melakukan percepatan vaksinasi.
Gubernur Khofifah mengatakan bahwa saat ini Jatim sudah bebas zona merah. “Maka tetap proses protokol kesehatan yang ketat ini tetap harus kita jaga supaya makin melandai. Kemarin BOR permingguan sudah 27%. Artinya, Bed Occupancy Rate (BOR) sudah 27% artinya sudah jauh dibawah standard WHO, WHO menstandardkan 60% maksimum, kita BOR mingguannya sudah 27%. Artinya bahwa memang sudah makin terkendali,” tandasnya saat melakukan peninjauan vaksinasi di Ciputra World, Jumat (3/9/2021).
Meski demikian, sekali lagi, Gubernur menekankan supaya tetap menjaga protokol kesehatan dan salah satu hulunya adalah vaksinasi. Jadi dua sektor hulu ini harus dijaga, percepatan vaksinasi dan terus menjaga protokol kesehatan yang ketat.
Terkait dengan vaksinasi di Ciputra World yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat yang berdomisili di Kota Surabaya,. Gubernur Khofifah memberikan apresiasi. Dalam kesempatan itu, dia juga menandaskan bahwa dalam percepatan vaksinasi dibutuhkan strong partnership dari seluruh warga Bangsa.
Vaksinasi yang digelar selama empat hari ini, selain diinisiasi oleh Ciputra, juga didukung oleh Konsul Kehormatan Inggris, kemudian keluarga besar Arthagraha, serta Bara JP. Diharapkan, membantu percepatan proses vaksinasi.
"Dimana saja, tapi tentu yang hari ini adalah di Jawa Timur. Insya Allah akan segera juga dikembangkan proses vaksinasi di Jatim Park 3 di Batu," imbuhnya.
Khofifah berharap, proses perluasan cakupan vaksinasi bisa dilakukan oleh banyak elemen, yang bisa memberikan layanan vaksinasi seperti yang diselenggarakan di Ciputra World ini.
"Memang problem kita adalah, ketika vaksin datang, semua sudah pakai notisi. Ini untuk ini, untuk ini, untuk ini, ini untuk Kabupaten A Kota B dan seterusnya," tuturnya.
Gubernur Khofifah menyampaikan jika Provinsi Jatim mendapatkan dropping vaksin berupa buffer sebesar 5% dari Kementerian Kesehatan. "Jadi kalau dari daerah mana saja, tidak lagi pendekatan KTP berbasis daerah, kemudian boleh dosisi satu dosis dua. Artinya cakupannya bisa lebih luas dan lebih banyak lagi," tandasnya.
Vaksinasi ini tidak hanya melayani dosis satu dan dua, tetapi juga menyediakan vaksin jenis AstraZeneca dan Sinovac. Selain itu, warga dengan KTP manapun bisa memanfaatkan layanan vaksinasi ini. (ufi)