19 April 2025

Get In Touch

AKM Bukan Pengganti Unas, Hanya Peranti Pengukur Ketercapaian Sekolah

Pada Rabu (1/9/21) menjadi hari terakhir simulasi Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) di Kota Kediri yang diikuti 50 SD negeri dan swasta di Kecamatan Mojoroto yang dijadwalkan mengikuti simulasi AKM secara daring.
Pada Rabu (1/9/21) menjadi hari terakhir simulasi Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) di Kota Kediri yang diikuti 50 SD negeri dan swasta di Kecamatan Mojoroto yang dijadwalkan mengikuti simulasi AKM secara daring.

KEDIRI (Lenteratoday) - Hari ini, Rabu (1/9/2021), menjadi hari terakhir simulasi Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) di Kota Kediri. Terdapat 50 SD negeri dan swasta di Kecamatan Mojoroto yang dijadwalkan mengikuti simulasi AKM secara daring.

Sebelumnya telah terselenggara AKM untuk SMP pada, 23 Agustus 2021 dan SD di Kecamatan Pesantren dan Kecamatan Kota pada, 30 dan 31 Agustus 2021. Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menyambut baik AKM ini untuk mendiagnosis masalah pembelajaran dan menemukan solusi perbaikannya.

“AKM ini bisa membantu Pemkot Kediri memastikan siswa memiliki kemampuan literasi dan numerasi sebagai kompetensi dasar untuk belajar sepanjang hayat dan berkontribusi pada masyarakat. Tidak hanya akademik saja, tapi juga mengarah pada pendidikan karakter”, ujar Mas Abu.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Kediri Siswanto menyampaikan asesmen yang diikuti siswa, guru dan kepala sekolah ini bukan sebagai pengganti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Asesmen ini dilaksanakan untuk menilai ketercapaian sekolah dan bukan berupa nilai angka.

“Jika Ujian Nasional itu penilaian pada siswa kelas 6 dan 9, sedangkan AKM ini yang dinilai mengenai potret sekolah dan diikuti siswa kelas 5 dan 8. Nilai yang muncul mencerminkan beberapa hal yang berkaitan dengan AKM, yaitu survei karakter dan lingkungan sekolah,” Ujar Siswanto.

Selain itu, Sekretaris Dispendik Kota Kediri Marsudi Nugroho menerangkan hasil dari simulasi ini akan dilaporkan dan dijadikan evaluasi Dispendikn dan sekolah untuk model pelaksanaan simulasi AKM berikutnya. Terdapat 3 macam model pelaksanaan, yaitu luring, semi daring dan daring.

“Dari pelaksanaan beberapa hari simulasi AKM menggunakan daring, ternyata gangguan muncul dari koneksi di area sekolah, atau bisa juga dari server yang ada di pusat. Sehingga akan segera kami evaluasi untuk simulasi selanjutnya. Kami tidak merekomendarikan pelaksanaan luring. Sedangkan untuk semi daring, ada sinkronisasi dari pusat dengan server sekolah. Sehingga yang bertanggung jawab pelaksanaan ke siswa adalah dari sekolah. Nah ini masih akan kami pertimbangkan,” Imbuh Marsudi.

Sementara itu, hari ini dilaksanakan AKM yang bertempat di SD Negeri Mojoroto 6. Kepala Sekolah, Dian Febuana Sulistiani menyampaikan simulasi asesmen hari ini diawali  masuk ke laman web yang disediakan dan menjawab beberapa pertanyaan dalam kurun waktu 120 menit, sekaligus untuk uji coba alat dan jaringan.

“Saat ini kami hanya mendatangkan bapak ibu guru untuk simulasi, nantinya pertanyaan di dalamnya seputar literasi, numerasi dan survei. Lalu untuk siswa kelas 5, nantinya pertanyaan asesmen seputar literasi dan numerasi saja,” ujar Dian.

Menurut data Dinas Pendidikan Kota Kediri, akan dilaksanakan gladi bersih AKM jenjang SMP pada 13-16 September 2021 dan pelaksanaan AKM pada 4-7 Oktober 2021. Sedangkan untuk jenjang SD, simulasi AKM selanjutkan dijadwalkan pada 18-22 Oktober 2021. Disusul 25-28 Oktober 2021 untuk gladi bersih, dan dimulai pelaksanaan AKM pada pekan berikutnya.(gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.