
KEDIRI (Lenteratoday) - Sebanyak 51 peserta dari ujung timur hingga ujung barat Indonesia program Magang Merdeka di Kota Kediri mulai melakukan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan semangat persatuan dan kesatuan yang dimiliki Indonesia mulai Sabang hingga Merauke.
Dalam kick off Magang Merdeka, lima peserta yang mendapat kesempatan langsung bertanya atau diskusi dengan Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar. Mereka ialah Rizky Umar Faruk Ely mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang asal Jayapura, Asrul Irfanullah mahasiswa Universitas Pattimura dari Ambon, Early Ni'mah Hayati mahasiswi Universitas Negeri Malang asal Kediri, Isnaini Nur Husna mahasiswi Universitas Diponegoro asal Solo, dan Satria Liswanda mahasiswa Universitas Syiah Kuala asal Banda Aceh.
Kelima peserta tersebut mengaku senang dan bangga dapat mengikuti program Magang Merdeka Scale Up Prodamas di Kota Kediri. Saat mendapat giliran untuk bertanya kepada Wali Kota Kediri, mereka pun tidak menyia-nyiakan kesempatan. Seperti Rizky Umar Faruk Ely menanyakan harapan Walikota Kediri kepada para peserta Magang Merdeka. “Apa harapan atau visi Bapak terhadap yang nanti kita sajikan untuk Kota Kediri?" tanyanya.
Wali Kota Kediri mengatakan bahwa harapannya mahasiswa harus bisa berbaur dengan masyarakat. Para mahasiswwa harus saling bantu-membantu dan bersinergi sehingga meningkatkan Prodamas. Selain itu, mahasiswa juga bisa membawa ilmu yang sudah dipelajari selama mengikuti Magang Merdeka Scale Up Prodamas ke daerah lain.]Setiap daerah pasti memiliki permasalahan, mungkin permasalahan yang ada bisa terjawab dengan program seperti Prodamas. Di mana Prodamas ini dirancang sendiri oleh masyarakat dan memenuhi ekspektasi masyarakat sesuai kebutuhannya.
“Kalian itu kan punya ilmu yang banyak sekali mungkin bisa diaplikasikan di situ. Sebenarnya program ini bisa berjalan dengan sendirinya ini tinggal ditambahi aplikasi lah. Bagaimana sistem baru ini bisa compatible dengan sistem yang sudah ada dan endingnya capaiannya bisa lebih bagus. Harapan di luar itu, mahasiwa nanti punya program dari Kediri yang mungkin bisa diadopsi di daerahnya,” ungkapnya.
Selanjutnya, Satria dari Banda Aceh menanyakan motivasi Pemkot Kediri bergabung dengan program Magang Merdeka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. “Sebelumnya saya bersyukur bisa diterima. Saya dari ujung barat bisa magang di Kota Kediri ini luar biasa. Apa yang mendasari Pemkot Kediri mau berpartisipasi dalam program magang merdeka. Uniknya Pemkot Kediri satu-satunya pemerintah daerah yang bergabung,” tanyanya.
Wali Kota Abu Bakar menjelaskan Pemkot Kediri ingin berbagi resep keberhasilan pembangunan di Kota Kediri melalui Prodamas. Dari program ini dapat diketahui sebenarnya seperti apa kebutuhan masyarakat dan pemerintah harus bisa membaca itu.
“Disini kami selain ingin berbagi ilmu, kita juga ingin program ini bisa dirasakan. Ilmu bisa dibagi bisa ditulis, tapi ini yang kita bagikan experience nya. Kalau ini diikuti teman-teman juga akan merasakan pemerintahan seperti apa,” urai Wali Kota.
“Kita sebagai kaum muda harus seperti apa berkontribusinya. Lain ladang lain belalang kan setiap daerah juga pasti berbeda-beda. Kompleksitasnya tinggi, nah tugas adik-adik untuk memecahkan itu. Di sini tempat yang pas untuk belajar secara real. Saya tidak menyangka program ini diterima Kementerian Pendidikan. Sehingga harapan kita ini bisa diambil manfaatnya dan pengalamannya,” imbuhnya. (gos)