22 April 2025

Get In Touch

DPRD Palangka Raya:Pencegahan Stunting Harus Dimulai dari Rumah

Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Mukarramah.
Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Mukarramah.

PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Di masa pandemi sekarang ini, pemerintah berupa agar kasus stunting tidak bertambah karena tekanan ekonomi. Masyarakat, khususnya para orang tua diminta tetap memperhatikan kesehatan jasmani dan rohani anak meskipun pandemi yang berdampak pada kesulitan ekonomi, pola makan, pola asuh anak, serta sanitasi di lingkungannya masing-masing.

Sebagaimana disampaikan anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Mukarramah, karena saat ini stunting merupakan salah satu ancaman terbesar terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) di seluruh Indonesia. Mengingat hal ini perlu dilakukan upaya pencegahan stunting agar tidak terjadi gangguan terhadap tumbuh kembang anak.

“Di masa pandemi ini kita tetap berupaya mencegahnya terjadinya stunting, meskipun ekonomi terbatas, gizi dan pola makan anak tetap harus diperhatikan, demikian juga dengan pola asuh anak serta kebersihan lingkungannya,”papar Mukarramah, Senin (30/8/2021).

Disatu sisi Mukarramah mengatakan jika masih banyak masyarakat yang belum memahami istilah stunting, yaitu kondisi dimana anak tidak bertumbuh dan berkembang sesuai usianya karena faktor gizi yang buruk. Padahal jika anak mengalami stunting, akan berpengaruh terhadap kemampuan kreativitasnya, bahkan pertumbuhan fisik dan perkembangan mentalnya.

"Anak yang mengalami gizi buruk dalam masa pertumbuhannya, selain terhambat pertumbuhan badannya, anak tersebut juga akan lebih rentan terhadap penyakit dan kemampuan kognitif dibawah rata-rata anak seusianya," jelas Mukarramah.

Karena itu, Mukarramah menambahkan, wajib bagi para orang tua untuk mencegahnya agar anak-anaknya terhindar dari stunting. Cara mencegahnya adalah dengan menerapkan pola asuh anak yang baik dan benar, disertai menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar.

Ia menekankan agar gizi seimbang perlu diterapkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak harus bahan makanan yang mahal, namun setidaknya diatur agar dalam satu porsi makanan terdiri dari sayur, buah dan protein, baik nabati ataupun hewani, dengan proporsi yang seimbang atau tidak melebihi komposisi karbohidrat.

“Jika masyarakat sudah memiliki kesadaran terhadap stunting, maka pola makan dan pola pengasuhan yang baik dimulai dari rumah, jika ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka negara kita akan terbebas dari stunting dan tercipta generasi yang sehat dan berkualitas," pungkas Mukarramah.(adv/*)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.