22 April 2025

Get In Touch

Bupati, Sekda dan BPBD Kembalikan Seluruh Honor Tim Penanganan Pemakaman Covid19

Bukti setoran senilai Rp 282 juta yang dikembalikan Tim Penanganan Pemakaman Jenazah Covid19 kepada Kasda Pemkab Jember melalui Bank Jatim Jember.
Bukti setoran senilai Rp 282 juta yang dikembalikan Tim Penanganan Pemakaman Jenazah Covid19 kepada Kasda Pemkab Jember melalui Bank Jatim Jember.

JEMBER (Lenteratoday) - Para Pejabat Tim Penanganan Pemakaman Covid19 Jember akhirnya mengambil sikap populis soal honor senilai puluhan juta rupiah. Pejabat tim yang terdiri dari Bupati Jember Hendy Siswanto, Sekda Mirfano, Kepala BPBD M Jamil dan Kabid di BPBD Penta Satria, akhirnya mengembalikan honor mereka secara resmi ke Kas Daerah Pemkab Jember.

Nilai honor mereka masing-masing, yakni Rp 70.500.000 dengan volume 705 kegiatan dengan harga satuan Rp 100 ribu. Proses pengembalian honor itu disampaikan Sekda Mirfano usai menyaksikan staf bendahara menyerahkan langsung honor itu ke Kasda di Bank Jatim Jember.

Soal honor itu, Sekda Mirfano menjelaskan secara runut yakni, pada bulan Juli 2021 pihak tim harus mengurus lebih dari 1.000 jenazah yang bukan jenazah biasa tp jenazah pasien covid. "Kami harus menjamin tidak boleh ada satupun jenazah yang terlantar.Di lapangan para petugas pemakaman harus bekerja dari pagi sampai pagi lagi.  Karena pada bulan Juli itu kematian karena covid rata-rata lebih dari 50 orang per hari, saat puncaknya serangan pandemi. Para petugas pemakaman juga harus berhadapan dengan keluarga yang marah dan sempat ada kekerasan fisik," terang Sekda Mirfano, Jum'at (27/8/2021).

Pihaknya juga menyampaikan, dilevel manajemen tim harus mengurus ketersediaan sarana prasarana dalam kondisi belum ada anggaran yang tersedia karena kematian diatas 40 orang setiap hari sangat mendadak dan dalam situasi tidak dapat diprediksi.

"Tiap hari kami harus monitoring pemakaman sampai pemakaman terakhir. Tiap hari harus menjaga kecukupan tenaga pemakaman yang berhenti karena takut resiko, juga mencari tukang kayu yg dapat memproduksi peti jenazah yg pembayarannya belakangan," ujarnya.

Tidak hanya itu, pada setiap malam tim harus berkonsultasi dengan bupati untuk menyelesaikan masalah sarana prasarana pemakaman yang kebutuhannya sangat tinggi,  sementara belum tersedia anggaran. "Jadi pada puncak krisis pandemi bulan Juli itu, kami semua bekerja penuh resiko. Mulai petugas pemakaman sampai dengan bupati yang harus menjamin tidak boleh ada satupun jenazah yang tidak dapat dimakamkan," ujarnya.

Sebelumnya, Satreskrim Polres Jember bakal melakukan penyelidikan dan pemeriksaan di lingkungan BPBD Jember. Hal itu dibenarkan oleh Kapolres Jember Kapolres Jember AKBP Arif Rachman Arifin melalui Kasatreskrim AKP Komang Yogi Arya Wiguna.

Yogi mengatakan, pihaknya melakukan penyelidikan dan nantinya dilakukan pemeriksaan dengan memanggil sejumlah pejabat di lingkungan BPBD Jember terkait penggunaan dana penanganan covid19. “Kalau penyelidikan iya, tapi kalau pemeriksaan. Nanti saya cek dulu ya. Apakah besok atau kapan. Nanti saya cek di penyidik,” kata Kasat Reskrim AKP Komang.

Sedangkan pasca pengembalian honor tersebut, pihak Polres Jember belum memutuskan, apakah melanjutkan penyelidikan atau tidak. (mok)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.