
SURABAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Surabaya kembali menambah rute untuk Surabaya bus, yakni rute Terminal Intermoda Joyoboyo - Mayjend Jono Soewojo. Diresmikannya rute baru, juga terdapat penambahan 8 bus baru. Sehingga total Surabaya bus yang dimiliki pemkot sebanyak 28 unit.
Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, untuk saat ini pembayaran angkutan massal ini terdapat dua cara, yakni menggunakan sistem cash less dan pembayaran dengan botol minum.
“Pembayaran dengan dua cara, menggunakan sampah plastik menggunakan uang tapi non tunai yang semuanya bisa dilakukan di dalam. Dan di Surabaya Bus yang baru ini kalau sampah platik dulu dimasukkan karung kalau ini diproses di dalam, dipress (ditekan). sehingga tempat duduknya lebih luas, tidak melihat sampah plastik, jadi lebih bersih,” ujarnya, Senin (23/8/2021).
“Pemeliharaannya bukan hanya mesin, tetapi keindahan, kesehatan, harumnya ruangan di dalam bus ini yang harus kita utamakan. Bus ini biayanya Rp 5.000 untuk umum, Rp 2.500 mahasiswa/pelajar, tenaga pendidik, pegawai gratis tinggal menunjukkan kartu pegawai,” tambahnya.
Tujuan diberlakukannya sistem cashles adalah untuk membiasakan warga Surabaya membayar secara non tunai. Karena ke depan pembayaran penggunaan lahan parkir akan diberlakukan sistem cashless.
“Sehingga tidak ada kebocoran parkir hang bisa dilakukan. Karena ke depan parkir juga insyaallah secara lambat laun menggunakan non tunai,” ujarnya.
“Harapan kami tidak ada kebocoran dan nanti uangnya akan digunakan untuk pembangunan Kota Surabaya dan bermanfaat untuk warga Surabaya,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan bahwa pengelolaan keuangan Suroboyo Bus kini sudah berada di bawah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Hal ini berdasarkan SK BLUD tertanggal 10 Agustus 2021.
“Dengan menjadi BLUD, otomatis plat kendaraan warna merah akan berubah menjadi plat warna kuning. Dengan plat kuning itu nantinya bisa melayani trayek dan bisa memberlakukan tarif,” kata Irvan sesuai peluncuran armada dan rute Suroboyo Bus.
Menurutnya, pemberlakuan tarif beserta sistem pembayarannya sudah diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya Nomor 56 tahun 2021 tentang tarif layanan Bus Surabaya pada badan layanan umum daerah unit pelaksana teknis dinas pengelolaan transportasi umum pada Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
“Dengan Perwali ini, maka sistem pembayaran Suroboyo Bus bisa dilakukan dengan beberapa cara, bisa dengan sampah botol plastik, non tunai melalui scan QRIS, dan juga bisa top-up, jadi ini memberikan alternatif pilihan untuk pembayarannya,” kata dia.
Selain itu, Irvan juga menjelaskan tentang rute baru yang akan ditempuh oleh Suroboyo Bus itu. Rute itu akan dimulai dari Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) – Jl. Joyoboyo – Jl. Gunungsari – Jl. Raya Menganti Wiyung – Jl. Raya Wiyung – Jl. Babatan UNESA – PTC – Mayjend Jono Soewojo. Kemudian untuk rute kembali akan melewati Mayjend Jono Soewojo – PTC – Jl. Babatan UNESA – Jl. Raya Menganti – Jl. Raya Wiyung – Jl. Gunungsari – Jl. Joyoboyo – Jl. Diponegoro – Putar Balik Jl. Wonokromo – Putar Balik Bawah Mayangkara – Terminal Intermoda Joyoboyo.
“Rute ini memiliki panjang 21 Km terhitung dari lokasi pemberangkatan hingga kembali ke lokasi pemberangkatan semula. Waktu tempuh rute ini sekitar 1 jam 20 menit terhitung dari lokasi pemberangkatan hingga kembali ke lokasi pemberangkatan semula. Setidaknya ada 31 titik pemberhentian atau halte pada rute tersebut,” pungkasnya. (Ard)
Keterangan foto :
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mencoba rute baru Terminal Intermoda Joyoboyo- Mayjend Jono Soewojo dan melakukan pembayaran dengan sistem cash less.