21 April 2025

Get In Touch

Di Hadapan Menkomarves, Gubernur Jatim Paparkan Penanganan Covid-19 di Malang Raya

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan saat meninjau isoter di Malang.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan saat meninjau isoter di Malang.

MALANG (Lenteratoday) – Kasus Covid-19 di Malang Raya menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memaparkan bebagai kondisi yang terjadi pada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi serta Menteri Kesehatan yang turun langsung ke meninjau kondisi Malang Raya, Jumat (13/8/2021).

Dalam rapat penanganan Covid-19 di Korem 083/Baladhika Jaya Malang, Gubernur Khofifah mengatakan memang sempat terjadi penumpukan pasien di beberapa rumah sakit. Seperti di Surabaya, penumpukan terjadi di RSUD Dr Soetomo. “Di sini (Malang) numpuknya di RS Saiful Anwar karena sama-sama rumah sakit dalam koordinasi Pemprov. Kami juga pernah mengalami masalah lagi UGD-UGD itu ditutup Pak Menko. Saya tetap meminta untuk Sutomo dan Saiful Anwar tidak ada penutupan UGD,” kata Khofifah.

Sementara terkait dengan relawan dalam penanganan Covid-19, Gubernur Jatim perempuan pertama ini mengharapkan supaya kebutuhan relawan itu didetailkan. Diantaranya terkait dengan berapa relawan yang dibutuhkan, berapa dokter, berapa perawat. “Kalau ada dokter spesialis monggo. Kami sudah sampaikan Pak Menko dengan SOP honor yang ditentukan Kemenkes. Tapi proses rekrutmen silakan dilakukan sendiri karena standardisasi rumah sakit UB lebih tahu,” tandas Gubernur Khofifah.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga mengungkapkan kebutuhan akan oksigen konsentrator. Sebelunya, Jatim udah mendapatkan support 200 oksigen konsentrator. Dari jumlah tersebut langsung di berbagi ke daerah daerah yang sangat sulit untuk mencari oksigen. Diantaranya adalah Trenggalek, Pacitan, Situbondo, dan daerah pinggiran Bondowoso.

“Memang kami mohon kalau masih ada support oksigen konsentrator. Mohon dibantu,” pinta Khofifah di hadapan Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Terkait dengan isolasi terpusat (Isoter), Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa rata-rata perguruan tinggi di Jawa Timur itu sudah menyiapkan Isoter. “Tapi ketika saya tanya apakah sudah mendaftarkan ke Dandim karena pak Pangdam yang mengkoordinasikan rata-rata belum. Isoter di UB (Universitas Brawijaya), di mana UB menggunakan asrama mahasiswa atau guest house atau save house menjadi Isoter,” tandasnya.

Permintaan oksigen konsentrator langsung mendapat jawaban dan Menkomarves, Luhut Binsar Panjaitan yang menjanjikan memberikan bantuan sebanyak 250 onskgen konsentrator. “Boleh nanti kita tambahin jadi dua ratus lima puluh. Ya, saya janji saya, saya punya janji,” katanya.

Untuk diketahui, Menkomarves dan Menkes sempat mengunjung beberapa lokasi isolasi terpusat di Malang Raya. Diantaranya di BPSDM Malang, RS lapangan Ijen dan di YPPI Batu. Selain itu juga berkesempatan untuk meninjau vaksinasi ibu hamil di Puskesmas Junrejo, Kota Batu. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.