24 April 2025

Get In Touch

"Hujan Batu" Rusak Belasan Bangunan di Trenggalek

Warga menunjukkan bongkahan batu yang menimpa rumahnya.
Warga menunjukkan bongkahan batu yang menimpa rumahnya.

TRENGGALEK (Lenteratoday) - Warga desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, menyesalkan pembangunan Bendungan Bagong Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Pasalnya pembangunan dengan cara meledakkan batu itu mengakibatkan hujan batu hingga menimbulkan kerusakan rumah, fasilitas umum, dan bahkan melukai dua orang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peledakan yang dilakukan pada hari Sabtu (7/8/2021) sekitar pukul 12:00 WIB itu merusak sedikitnya semilan rumah, satu mushola, satu pos kamling, dan dua orang luka ringan terkena batu. Tak hanya itu, dampak getaran juga mencapai radius 1 Km dari pusat ledakan.

Untuk itu, Warga meminta pertanggungjawaban berupa ganti rugi atas berbagai kerusakan yang diakibatkan ledakan tersebut. Kebanyakan, kerusakan terjadi pada atap rumah karena hujan batu.

Seperti yang dialami warga di Kabupaten Trenggalek, Kecamatan Bendungan, Desa Sumurup, tepatnya Dusun Winong RT.13, RW.05.

Sunardi (40) warga RT 13, RW 5, dusun Winong, desa Sumurup, saat diwawancarai mengatakan bahwasanya peledakan batu ini adalah kali kedua. Tiap kali melakukan peledakan tidak pernah ada pemberitahuan dan sosialisasi kepada warga setempat, padahal pusat peledakan hanya berjarak sekitar 300 meter dari pemukiman warga.

Warga menunjukkan bongkahan batu yang menimpa rumahnya.
Warga menunjukkan bongkahan batu yang menimpa rumahnya.

Suara ledakan yang keras dan juga dampak yang ditimbulkan membuat warga banyak yang menjerit histeris. "Warga bersahutan, setelah ledakan maha dahsyat hingga tanah bergetar seperti halnya gempa bumi yang disusul hujan batuan. Batu ada yang masuk dalam rumah, ada yang merusak tempat ibadah, dan tersebar di lahan pertanian warga hingga radius 500 meter dari pusat ledakan,” ujarnya.

"Kami warga, meminta pertanggung jawaban dari pihak pelaksana akan kerugian dan kerusakan hingga dampak mental warga," tambahnya

Slamet (55) juga warga setempat, menambahkan bahwasanya pada saat peledakan sebagian besar warga beraktifitas biasa di rumah masing-masing. "Saat hujan batu ada 79 jiwa yang berpotensi terkena hujan batu, bahkan ada 4 orang yang sedang sakit," imbuhnya.

“Kami warga tidak menolak adanya pembangunan Bendunganqmembahayakan warga sekitar,” tandasnya.

Sementara itu setelah peledakan pihak pekerja menyampaikan permohonan maaf secara lisan kepada warga yang seakan-akan ada kesalahan teknis. (ovi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.