Ibu Hamil Kelompok Risiko Tinggi, Walikota Kediri: Ibu Mengandung Jadi Prioritas Vaksinasi

KEDIRI (Lenteratoday)-Walikota Abu Bakar bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi ibu hamil di Kota Kediri, Sabtu (7/8/21). Pelaksanaan vaksinasi difokuskan pada tiga tempat. Kecamatan Mojoroto di Taman Sekartaji, Kecamatan Kota di Hutan Joyoboyo, dan Kecamatan Pesantren di Taman Tempurejo.
Abdullah Abu Bakar menjelaskan percepatan vaksinasi di Kota Kediri akan terus dilakukan. Ibu hamil menjadi salah satu prioritas yang mendapatkan vaksinasi. Ibu hamil termasuk dalam kelompok risiko tinggi bila terpapar.
Belakangan ini angka kematian pada ibu hamil dan ibu melahirkan meningkat. Untuk itu, Pemkot Kediri menyediakan slot khusus bagi ibu hamil agar segera tervaksin. “Ibu hamil ini risikonya tinggi seperti orang yang memiliki komorbid. Kita prioritaskan ibu hamil ini untuk segera mendapat vaksin,” ujarnya.
Lebih lanjut, Walikota Kediri mengungkapkan tidak ada target khusus dari Pemkot Kediri pada vaksinasi ibu hamil ini. Pemkot Kediri akan intens melakukan vaksinasi bagi ibu hamil yang ada. Data Pemkot Kediri ada 699 ibu hamil tapi, Sabtu (7/8/21) sepertinya belum datang semua.
“Mereka yang belum bisa datang hari ini ke Puskesmas, kita akan terus edukasi supaya ibu hamil segera tervaksin semua. Mumpung Pemkot Kediri memfasilitasi mohon bisa dimanfaatkan. Ini semua untuk keamanan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Kediri mengungkapkan TP PKK Kota Kediri akan terus berkolaborasi dengan Pemkot Kediri untuk mendorong agar ibu hamil yang telah memenuhi syarat dan ketentuan segera mengikuti vaksinasi. Aturan vaksinasi bagi ibu hamil pun juga telah diterbitkan oleh Kemenkes melalui surat edaran.
“Tidak perlu takut dan abaikan hal-hal yang lain. Ayo silakan datang dan manfaatkan momen ini karena ibu hamil ini diprioritaskan. Kalau sewaktu-waktu in case terjadi kondisi darurat kita sudah ada pengamannya. Ibaratnya kita sudah pakai seat belt- lah. Jangan sampai terjadi kondisi kecelakaan tapi kita tidak pakai seat belt. Kita bisa jatuh ke kondisi yang berat,” ujarnya.
Untuk pelaksanaan vaksinasi bagi ibu hamil hari ini, Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar menjelaskan tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialami ibu hamil. Beberapa ibu hamil yang sedang menjalani observasi pun tidak merasakan efek apapun.
“Pemerintah sudah memberikan izinnya berarti sudah ada risetnya. Sejauh ini tidak ada KIPI tadi ibu-ibu saya tanya juga tidak ada efeknya. Semoga setelah vaksinasi ini ada penurunan tren kematian. Rata-rata kematian pada ibu melahirkan mereka belum tervaksin,” jelasnya.(gos)