21 April 2025

Get In Touch

Percepatan Vaksinasi, BAIS TNI Siapkan 27 Ribu Dosis

Pelaksanaan Vaksinasi masal yang digelar oleh BAIS TNI di Grand City Surabaya.
Pelaksanaan Vaksinasi masal yang digelar oleh BAIS TNI di Grand City Surabaya.

SURABAYA (Lenteratoday) - Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, bekerja sama dengan Kodam V Brawijaya, Polda dan Pemprov Jatim melaksanakan serbuan vaksinasi di Grand City Mall Surabaya, Selasa (3/8/2021).

Kegiatan tersebut dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mencapai Herd Immunity. Pelaksanaan difokuskan di Pulau Jawa lantaran epicentrum penyebaran Virus Corona varian baru.

Tingginya antusias peserta mengikuti vaksinasi membuat sejumlah petugas bergerak cepat mengarahkan ke ruang tunggu. Tak butuh waktu lama, beberapa baris maju ke area screening. Mereka dilakukan pemeriksaan seperti tensi darah, cek suhu dan riwayat penyakit.

Kemudian, peserta memasuki tempat injeksi. Hingga pada tahap akhir mereka pergi ke tempat pencetakan kartu vaksinasi. Ada juga peserta yang mengabadikan momen tersebut melalui ponsel pintar.

Marsekal Muda Jemi Trisnojaya, Sekretaris Bais TNI, mengatakan, adapun jumlah vaksin yang disediakan pada hari ini sejumlah 27 ribu dosis vaksin, yang merupakan dukungan dari Dinkes dan Pemerintah Provinsi Jatim, dan telah diinstruksikan melalui jajaran puskesmas, khususnya di Surabaya.

"Saya mengucapkan terima kasih atas kesiapan panitia, pejabat, dan para undangan mengikuti kegiatan serbuan vaksinasi pada hari ini. Semoga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. Serta mencapai target yang sudah ditetapkan," ujarnya.

Menurutnya, vaksinasi merupakan langkah penting menciptakan kekebalan kelompok sebagai upaya lepas dari pandemi. Seluruh negara di dunia sedang berlomba lomba demi mendapatkan akses vaksin Covid 19.

"Bahkan ada negara yang melakukan embargo vaksin dengan memprioritaskan cakupan warga negaranya sendiri," tuturnya.

"Pemerintah Indonesia melalui pihak yang ada dan seluruh stakeholder terkait telah berhasil mendapatkan vaksin. Baik melalui diplomasi secara bilateral, maupun multilateral," imbuhnya.

Ditengah persaingan mendapatkan vaksin, kata Jemi, sebagai Warga Negara Indonesia harus bersyukur dan antusias mengikuti vaksinasi. Di sisi lain masyarakat tidak boleh terprovokasi dengan adanya berita hoaks.

"Ada kabar yang menyatakan vaksin malah berbahaya bagi tubuh. Padahal seluruh vaksin yang digunakan di Indonesia telah melalui uji kelayakan, efektivitas dan sudah dinyatakan halal," ucapnya.

Mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi, Jemi menyebut, merupakan hal yang wajar dialami di bekas suntikan. Sehingga, para peserta tetap menjaga kondisi kesehatan serta mengikuti anjuran dari dokter.

"Vaksinasi juga adalah langkah yang tepat dalam meminimalisir perubahan atau mutasi virus Covid 19 menjadi varian baru, dengan kemampuan penularan lebih cepat. Sehingga menjadi lonjakan kasus positif," tegasnya.

Jemi Trisnojaya mengajak masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat, meskipun sudah mendapatkan vaksin. Hal seperti itu mencegah masyarakat tidak tertular.

"Salah satunya dengan mengikuti vaksinasi ini," tuntasnya.

Salah satu peserta penerima vaksinasi, Stellina Goldie (16) Siswi Sekolah SMA St Louis, sempat mengalami ketegangan dan takut sebelum divaksin.

"Saya pikir sakit kalau disuntik. Begitu disuntik ternyata tidak. Harapannya semoga Covid cepat turun. Bisa sekolah lagi," tuturnya yang baru ikut pertama kali. (Ard)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.