Viral Video Jenazah Korban Covid Terlantar Dekat Rumah Bupati Jember, Ternyata Begini Faktanya

JEMBER (Lenteratoday) - Di tengah situasi persebaran wabah covid19 yang mencekam, di Jember justru beredar viral sebuah video memilukan. Video berdurasi 16 detik tersebar di sejumlah media sosial menunjukkan jenazah seolah terlantar di pinggir jalan bersebelahan dengan mobil ambulans Kelurahan Kepatihan.
"Ini ada mayit Covid di jalan gak ada yang angkat. Ini di Jember ini. Ini bukti nyata kalau Covid. Ini lihat ini! Tidak ada yang angkat (ke dalam mobil ambulans). Bukti nyata Covid! Kalau masih gak percaya di Jember," ucap si perekam video tersebut dengan suara seorang perempuan.
Namun demikian fakta sebenarnya justru sangat berbeda dari isi video yang sudah terlanjur viral tersebut. Berdasarkan informasi, lokasi jenazah tersebut adalah seorang warga yang tinggal di Jalan Sultan Agung Gang Babian belakang Toko Mebel Bintang atau sekitar 200 meter sebelah timur rumah pribadi Bupati Jember Hendy Siswanto. Tepatnya di lingkungan RT 001 RW 015 Lingkungan Kampung Tengah, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates.
Ketua RT setempat, FX Kuswartono mengatakan, jenazah itu adalah warganya yang meninggal karena sakit, saat menjalani isolasi mandiri rumahnya. "Itu tidak kemudian tergeletak begitu, tetapi proses mau dimasukkan ke mobil ambulans. Saat itu pasien itu akan dimasukkan dan ada dua orang petugas dengan memakai pakaian APD lengkap," kata Kuswartono.
Saat akan dimasukkan ke dalam mobil ambulans, juga ada suaminya saat itu yang sedang menunggu di dalam mobil ambulans. "Yang meninggal kemarin itu, seorang ibu yang selisih beberapa hari sebelumnya ibu mertuanya juga meninggal. Jadi dalam satu rumah itu ada dua orang yang meninggal," katanya.
Secara terpisah, menanggapi video itu usai rapat bersama Muspika Kaliwates, Kepala Puskesmas Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates dr. Rumi Enggarwati menambahkan, jenazah tersebut sebenarnya bukannya terlantar atau tergeletak di pinggir jalan. "Video jenazah ditelantarkan atau dibiarkan, itu tidak benar. Saat itu ada petugas saya dan ada mobil ambulans puskesmas yang stand by di sana untuk memberikan bantuan," kata dr Rumi.
Menurutnya, petugas kesehatan yang ada di lokasi tersebut awalnya menerima informasi jika ada warga yang sedang isoman kemudian sakit. "Kemudian menghubungi kami untuk minta dibawa ke rumah sakit. Selanjutnya kami merujuk ambulans puskesmas untuk membawa ke rumah sakit Kaliwates. Tapi kenapa tidak berangkat, karena berangkat roda tandu ada kemacetan roda tidak turun. Sehingga ditaruh di bawah dulu," jelasnya.
Sesaat kemudian, dibantu petugas lainnya dan juga suami pasien diangkat ke dalam mobil ambulans. Selanjutnya dibawa ke rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan meninggal dengan hasil swabnya positif.
"Kemudian karena meninggal terkonfirmasi positif maka dilakukan pemulasaran jenazah dengan protokol Covid-19. Terkait warga yang meninggal itu, dalam satu rumah ada dua orang yang meninggal. Untuk keluarga di satu rumah itu kita lakukan monitoring, dan karena masih masa berkabung maunya isolasi mandiri, dilanjutkan tracing lokasi," pungkasnya. (mok)