
BLITAR (Lenteratoday) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar terus berupaya meringankan beban warganya, yang terdampak PPKM. Setelah mengajak ASN menyisihkan gajinya, kini menggandeng pengusaha untuk membantu ribuan warga yang belum tersentuh bantuan sosial (bansos).
Disampaikan Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso kalau pihaknya menggandeng pengusaha yang memiliki kepedulian sosial dan bersedia menggelontorkan bantuan untuk warga Kabupaten Blitar terdampak PPKM. "Terutama yang belum tersentuh bansos, baik dari pusat maupun provinsi," ujar Wabup Rahmat, Sabtu(24/7/2021).
Lebih lanjut orang nomor dua di Kabupaten Blitar ini menjelaskan, pengusaha yang siap menggelontorkan tersebut murni atas dasar kemanusian. "Bukan dana CSR atau ada kepentingan bisnis di Kabupaten Blitar, sama sekali tidak ada sangkut pautnya. Tapi karena sahabat baik saya, serta bersedia berbagi membantu warga Kabupaten Blitar," jelasnya.
Wabup Rahmat sedikit menceritakan bagaimana salah satu sahabatnya, yang seorang pengusaha di Singapura bersedia menggelontorkan bantuan. Awalnya ketika berbincang di telepon, Wabup Rahmat mengeluhkan minimnya bantuan dari Kemensos yang hanya untuk 3.000 warga terdampak PPKM.
"Bayangkan kalau hanya 3.000 untuk 22 kecamatan terdiri dari 248 desa kelurahan, berarti setiap desa hanya 12 orang yang menerima bantuan khusus yang belum mendapat bansos baik dari pusat maupun provinsi seperti BPNT, PKH, BST, BLT dan bantuan lainnya," bebernya.
Mendengar cerita ini, pengusaha tadi langsung merespon dengan memberikan tawaran bantuan baik berupa barang maupun dana. Menanggapi ini Wabup Rahmat sempat kaget, karena bantuan yang ditawarkan jumlahnya cukup besar.
"Sahabat saya tadi langsung tanya butuh berapa, beras berapa ton atau dana berapa miliar. Saya kaget sekaligus berterima kasih, saya berharap bukan berbentuk dana, tapi barang yang bisa membantu warga yang terdampak PPKM seperti sembako," ungkap pria yang juga menjabat Ketua Umum DPP Ikatan Penasehat Hukum Indonesia (IPHI) ini.
Saat ini sedang dibahas bersama Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Blitar, mengenai total warga yang harus dibantu, jenis bantuan dan mekanisme penyerahannya. "Agar tidak tumpang tindih atau double bantuan, kasihan yang memang membutuhkan tapi belum mendapat bantuan. Untuk tahap awal, sudah dikirim 2 truk nugget dan mie siap saji. Selanjutnya setelah data dan mekanisme penyaluran siap akan segera dikirimkan bantuannya," tandas Wabup Rahmat.
Secara terpisah Kepala Dinsos Kabupaten Blitar, Romelan ketika dikonfirmasi membenarkan akan adanya bantuan dari pengusaha, teman dari Wabup Rahmat. "Iya benar akan ada bantuan itu, tapi masih kita fix kan berapa jumlah warga yang tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," kata Romelan.
Mengenai jumlah warga yang belum tersentuh bantuan, sesuai DTKS sebelum PPKM Darurat jumlahnya mencapai sekitar 49.000 orang. "Jumlah ini bisa bertambah, dengan adanya dampak penerapan PPKM. Ini sedang kita update lagi, berdasarkan masukan data dari desa/kelurahan," pungkasnya.(ais)