
MALANG, (Lenteratoday) - Baru-baru ini tingkat kematian warga isolasi mandiri (isoman) di beberapa daerah sempat mencuri perhatian. Di Kota Malang sendiri, ada 1.634 orang yang menjalani tes Isoman. Meninggalnya warga yang menjalani isoman ini mencerminkan pemerintah yang gagap, dalam mengatasi gelombang kedua pagebluk covid19.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait penanggulangan fenomena kematian selama isoman, Walikota Malang Sutiaji mengatakan, bahwa sosialisasi akan terus digencarkan, selain itu suplai oksigen untuk warga yang melakukan isoman, juga akan segera diusahakan oleh pemerintah.
“Sekarang mangkannya, ini perlu di-edukasi, termasuk dengan trauma healing itu dikuatkan, jadi kita sasar semuanya. Karena kalau semua kita tarik, kalau dulu kan masih longgar, IGD dan ICU, tapi kalau sekarang ICU tempat tidurnya ini masih ada slot 100-an atau 70-an, belum lagi nanti ditambah dengan milik rusunawa UB,” terangnya pada awak media.
“RS Darurat kita siapkan, yg kita perlukan sekarang adalah pertolongan pertama oksigen ya. Jadi bagaimana untuk mengatasi itu, kita kasih edukasi per RT/RW dan akan kita perbanyak dengan pembelian tabung oksigen sampai 300, nanti akan kita pinjamkan kepada saudara-saudara yang sedang isoman yg memang butuh suplai oksigen ya,” lanjutnya menjelaskan.
Sejauh ini, Pemerintah Kota Malang telah meluncurkan program trauma healing bernama Sama Ramah, untuk para korban pandemi covid19. Layanan ini bisa diakses melalui Pemerintah Kota Malang. Sejauh ini, Sama Ramah sejauh ini masih menangani healing 3 anak korban pandemi covid19, dimana orang tua ketiganya menjadi korban covid19. (ree)