21 April 2025

Get In Touch

Lusa, Tempat Isoman di Tiap Kelurahan Siap Digunakan

Wali Kota Surabaya saat mengecek tempat untuk isolasi mandiri ditiap Kelurahan.
Wali Kota Surabaya saat mengecek tempat untuk isolasi mandiri ditiap Kelurahan.

SURABAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Surabaya telah menyiapkan tempat isolasi mandiri di tiap kelurahan. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya klaster keluarga atau mengurangi warga melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa pada Jumat (23/7/2021) mendatang tempat tersebut siap digunakan. Nantinya bila ada dalam satu keluarga positif Covid-19 akan ditarik ditempat isoman milik kelurahan. Sehingga memisahkan mereka agar resiko terpapar Covid-19 berkurang.

“Kita melihat harus memutus mata rantai. Seminggu yang lalu saya sudah sampaikan di masing-masing kelurahan ada tempat isolasi mandiri di kelurahan. Hari ini sudah siap tempatnya semua, Jumat sudah operasional,” kata Eri, Rabu (21/7/2021).

Eri menjelaskan kurang lebih terdapat 154 tempat isoman karena menyesuaikan dengan jumlah kelurahan. Tetapi, lanjut Eri tidak menutup kemungkinan bahwa, satu kelurahan bisa memiliki tempat dua tempat isoman mengingat warganya yang cukup banyak.

“Per kelurahan ada 30 kapasitas. Kalau lebih ya nambah. Jadi per kelurahan langsung tahu berapa jumlahnya. Yang semangat bukan cuma warga itu tapi juga seluruhnya,” jelas Eri.

Untuk itu sekali lagi Eri meminta bahwa siapapun warga Surabaya jika sudah mengalami sakit harus segera periksa ke puskesmas semakin cepat tau semakin cepat pula penangannya.

“Jangan malu kena Covid-19. Ini penyakit yang bisa disembuhkan. Semakin cepat tahu, semakin cepat disembuhkan. Bisa ditarik dan lebih mudah memantau dan beri obat. Saya sampaikan Pak lurah, camat harus pendekatan memberikan pengertian. Karena itu yang bisa kita lakukan untuk memutus mata rantainya,” ujarnya.

Untuk itu, Eri juga mengerahkan para OPD serta Bhabinsa dan Linmas untuk melakukan tracing di puskesmas masing-masing dan berlaku 24 jam.

“Jadi nakes ini fokus pada vaksin dan pelayanan kesehatan. Bhabinsa dan OPD tracing di puskesmas masing-masing. 24jam juga. Termasuk relawan Surabaya Memanggil.
Kalau ada yg sakit langsung tracing dan swab antigen. Kalau positif swab antigen ya tracing lagi. Kalau kontak erat nggak boleh keluar rumah. Memutus mata rantai. Persiapan satu Minggu lalu saya sudah cari tempat,” pungkasnya. (Ard)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.