
JAKARTA (Lenteratoday)- Di tengah babak belurnya Indonesia akibat pandemi Cobid-19 hingga memutuskan PPKM Darurat kepercayaan investor masih tinggi. Buktinya,
Bank Indonesia (BI) melaporkan masih banyaknya aliran dana asing masuk ke pasar keuangan domestik selama sepekan ini.
"Masuknya dana asing ini menjadi sinyal positif di tengah kebijakan PPKM Darurat Jawa Bali sejak 3 Juli hinga 20 Juli mendatang,"Direktur Eksekutif Kepala Departemen BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Sabtu (10/7).
Berdasarkan data transaksi 5-8 Juli ini, dana asing masuk sebesar Rp 640 miliar (neto). Secara rinci, dana asing yang masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 1,2 triliun (neto) dan pasar saham Rp 560 miliar (neto).
Adapun sejak awal tahun ini hingga 8 Juli 2021, dana asing mencatatkan masuk Rp 9,41 triliun (neto) ke pasar keuangan Indonesia.
"Berdasarkan data setelmen selama 2021 (year to date), nonresiden beli neto Rp 9,41 triliun," ujarnya.
Aliran dana asing pada pekan kedua Juli ini masih lebih tinggi dibandingkan pada pekan pertama yang mencatatkan keluar Rp 4,65 triliun, yang dipengaruhi rencana PPKM Darurat saat itu.
Di sisi lain, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke level 77,79 bps per 8 Juli 2021, dari 73,43 bps per 2 Juli 2021. Naiknya premi CDS ini menunjukkan tingkat risiko berinvestasi di Indonesia mengalami peningkatan.
Meski demikian, Erwin mengatakan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," pungkasnya. (ist)