20 April 2025

Get In Touch

Tingkatkan Produktivitas & Kualitas Tembakau, Dinas Pertanian Gresik Gelar Pelatihan untuk Petani

Pertemuan Penerapan Budidaya Tembakau (DBHCHT): Kegiatan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Petani di Kecamatan dan Desa’ di Kabupaten Gresik.
Pertemuan Penerapan Budidaya Tembakau (DBHCHT): Kegiatan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Petani di Kecamatan dan Desa’ di Kabupaten Gresik.

GRESIK (Lenteratoday) - Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik terus mengoptimalkan potensi perkebunan tembakau dalam rangka meningkatkan perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19. Salah satu langkah konkretnya, Dinas Pertanian menggelar ‘Pertemuan Penerapan Budidaya Tembakau (DBHCHT): Kegiatan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Petani di Kecamatan dan Desa’ untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas panen tembakau di wilayah Kabupaten Gresik.

"Petani tembakau kita perkenalkan dengan teknologi budidaya yang modern, sehingga hasil panen mereka dapat meningkat dan kualitasnya pun lebih bagus. Jika demikian, kesejahteraan petani di tengah pendemi pun akan dapat terus ditingkatkan," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Eko Anindito Putro melalui Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan, Syamsul Ma'arif, Rabu (7/7).

Kegiatan ini digelar di Hotel Aston Gresik, Kamis (10/6) dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 secara ketat. Pesertanya adalah penerima kegiatan DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) dan dibagi dalam dua kelas.

Syamsul menjelaskan, narasumber yang dihadirkan pun sangat kompeten di bidangnya, antara lain ahli dari Balai Penelitian Serat, Pemanis dan Rempah (Balittas) Malang, Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jombang, dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Malang.

"Seperti kita diketahui, tembakau merupakan tanaman yang sangat sensitif dengan kondisi cuaca. Untuk itu kita di sini hadirkan narasumber dari BMKG sehingga petani dapat melakukan budidaya pada musim yang tepat," tandasnya.

Sementara itu, pertumbuhan perkebunan tembakau di Gresik dapat dilihat dari bertambahnya luas tanam tembakau. Dimana pada tahun 2018 hanya terdapat 5 hektare, kemudian bertambah menjadi 18 hektare di tahun 2019, dan di tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19 luas tanam tetap bertambah menjadi 19 hektare.

"Dulu tembakau menjadi komoditas primadona di Gresik, tapi sempat ditinggalkan, dan kini perlahan dengan pasti semakin banyak dibudidayakan, ini tidak lepas dari adanya alokasi DBHCHT," terangnya.

Strategi yang digencarkan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik untuk menghidupkan kembali komoditas tembakau melalui DBHCHT adalah pelatihan. Selain pelatihan untuk petani, Dinas Pertanian Kabupaten Gresik juga menggelar Koordinasi DBHCHT di Hotel Aston Gresik, Senin (8/6) dengan peserta petani dan kepala desa penerima DBHCHT.

"Melalui koordinasi ini DBHCHT dapat direalisasikan dengan tepat sasaran," ujar Syamsul. (adv/sep)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.