SURABAYA (Lenteratoday) - Banyaknya keluhan warga karena belum mendapatkan Rumah Sakit sehingga dirawat di rumah dan menggunakan tabung oksigen secara mandiri. dirasakan Anas Karno, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya. Untuk itu, dia mengusulkan dibentuknya Satgas Oksigen.
Hal ini juga berseiring dengan peningkatan pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit. Bahkan banyak juga yang dirawat secara mandiri di rumah karena Bed Occupancy Rate (BOR) Rumah Sakit di Kota Surabaya telah lebih dari 100 Persen atau Overload.
"Saya banyak disambati warga yang kesulitan mencari Oksigen maupun regulatornya , karena warga yang terinfeksi Covid 19 dan saturasi Oksigen dibawah 95 Persen membutuhkan itu," Ungkap Anas Karno.
Dengan tegas dia menyampaikan bahwa perlu kehadiran pemerintah kota untuk menjamin warga memperoleh oksigen dengan harga terjangkau dan mudah ditemui.
"Saya mengusulkan agar dibentuk Satgas Oksigen. Nanti Disperindag dan Dinas kesehatan berkoordinasi dengan jajaran samping memastikan stok dan harga oksigen aman. Tidak hanya yang di rumah sakit tapi distributor juga dapat di akses warga yang sedang dirawat di rumah," tegas Politisi PDI Perjuangan tersebut.
Ia menambahkan selain memastikan stok dan harga bisa terjangkau masyarakat, satgas oksigen harapannya bisa menyajikan data update. Data tersebut juga harus bisa diakses warga Surabaya, mulai dari alamat hingga kontak distributor yang bisa dihubungi.
"Kalau Perlu disajikan secara update melalui website, dimana alamatnya, berapa nomor telponnya, sehingga seluruh warga Surabaya bisa mengaksesnya," pungkasnya.
Sesuai data yang diperoleh laman lawancovid-19.surabaya.gi.id bahwa kota Surabaya per 6 Juli 2021 total akumulasi warga positif Covid-19 sebanyak 25.825 dan kasus aktif sebanyak 816 warga yang sedang dirawat. (ist)
.jpg)
.jpg)
