SURABAYA (Lenteratoday) – Penyebaran covid 19 ternyata juga merambah ke lembaga peradilan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Humas Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Martin Ginting, melalui rilis yang disampaikan, Kamis (1/7/2021) malam, ada 23 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah itu kemudian bertambah tiga, sehingga menjadi 27 orang.
Dengan tren yang terus bertambah ini, PN Surabaya mengambil langkah cepat dengan mengumumkan lockdown mulai besok sampai dua pekan kedepan. “Dilakukan lockdown terbatas dalam hal pelayanan di PTSP dan penanganan perkara yang sedang berjalan. (Lockdown) Mulai 2 hingga 9 Juli 2021,” terang Humas PN Surabaya, Kamis (1/7/2021).
Dari jumlah 275 orang yang ikut tes swab hari ini, maka diketahui jumlah yang positif terpapar adalah 27 orang (Hakim, staf dan security). Sebelum dilakukan tes swab, aparatur PN Surabaya yang telah tepapar covid-19 berjumlah 4 orang dengan status OTG (Orang Tanpa Gejala), termasuk hakim, PP dan juga staf. “Semuanya sedang menjalani penyembuhan dengan cara isolasi mandiri,” ungkap Ginting.
Menurut Ginting, Kebijakan lockdown terbatas ini perlu diambil untuk menekan tingkat penyebaran virus dilingkup Pengadilan. “Untuk perkara pidana yang tidak bisa diperpanjang penahanannya maka tetap disidangkan, sedangkan perkara perdata dihimbau untuk di tunda dalam waktu yang panjang,” paparnya.
Pengadilan juga menerapkan sistem WFO dan juga WFH terhadap pegawai dan juga Hakim. “Diberlakukan sistim WFO & WFH, artinya bagi yang tidak ada persidangan maka dihimbau masing-masing bekerja dari rumah,” kata dia.
Pengadilan juga akan memberlakukan pembatasan secara ketat terhadap masyarakat umum. Artinya akan ada pembatasan akses masuk ke dalam Gedung PN Surabaya.
“Bila pada masa Lockdown terbatas berakhir, namun dipandang perlu untuk diperpanjang atau tidak, maka tergantung dari hasil pengamatan hasil pemantauan selama 7 hari kedepan,” pungkas Ginting. (ist)
.jpg)
.jpg)