
LAMONGAN (Lenteratoday) - Menjelang Hari Raya Idul Adha pada 20 Juli mendatang, harga cabai rawit di Kabupaten Lamongan beranjak naik. Bahkan, saat ini, kenaikan sudah mencapai 100 persen.
"Iyaa mas, cabai rawit mulai merangkak naik, kali ini berkisar di harga Rp 60 ribu perkilo," ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, Muhammad Zamroni, Rabu (30/6/2021)
Cak Oni panggilan akrap M. Zamroni, mengatakan naiknya harga cabai ditengarai akibat kondisi cuaca yang menyebabkan sebagian besar petani mengalami gagal panen. Meski begitu, imbuh Zamroni harga Rp 60 ribu di pasaran masih terbilang aman.
"Angka Rp 60 ribu masih relatif aman. Info dari pertani karena ada perubahan cuaca ke musim hujan jadi cabai banyak gagal panen terutama di daerah penghasil cabai," urainya
Sementara, salah seorang pedagang di Pasar Sidoharjo, Lamongan, Mulyani (43) mengaku risau terhadap kondisi harga di beberapa komoditi yang mulai naik. "Jelang Idul Adha, semua harganya naik, wortel, tomat, yang paling parah sih cabai rawit. Minggu kemarin Rp 27 ribu sekarang sudah Rp 30 ribu perkilo," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Zamroni mengaku telah mengamankan stok kebutuhan pokok dan sembako jelang Idul Adha, hal tersebut sebagai skenario pengendalian harga pangan di pasaran.
"Persediaan sembako masih aman mas, apalagi sebagian besar wilayah Lamongan juga mulai panen," jelasnya.
Berdasarkan data Disperindag per-hari ini, dari 4 pasar induk di Lamongan, diantaranya Pasar Sidoharjo, Pasar Babat, Pasar Blimbing, Pasar Mantup, harga kebutuhan pokok dan sembako masih relatif stabil. (dit)