21 April 2025

Get In Touch

Antisipasi Lonjakan Kasus Covid, Pemkab Bondowoso Perlu Revisi Perbup

Sejumlah perkantoran mendapat penyemprotan disinfektan.
Sejumlah perkantoran mendapat penyemprotan disinfektan.

BONDOWOSO (Lenteratoday) - Bupati Salwa Arifin, dalam waktu dekat, bakal melakukan revisi terhadap Peraturan Bupati tentang pengaturan kemasyarakatan di tengah Pandemi Covid-19. Hal itu menyusul masih tingginya angka lonjakan kasus positif covid19 di Bondowoso

Berdasarkan data yang dilansir terbaru oleh Dinas Kesehatan Pemkab Bondowoso menyebutkan, dalam sepekan terakhir ini sudah ada 192 rumah terkonfirmasi positif, ada 52 warga terkonfirmasi positif, 38 warga dinyatalan sembuh dan 5 orang meninggal dunia.

Bupati Bondowoso, Salwa Arifin, mengatakan peningkatan kasus ini tentu menjadi perhatian serius. Perlunya revisi Peraturan Bupati (Perbup) nomor 107 Tahun 2020 tentang pengaturan kemasyarakatan di tengah Pandemi Covid-19, salah satunya untuk pemberlakuan dan pengetatan kondisi.

“Kami berupaya maksimal revisi perbup dan pengetatan PPKM mikro ini di masyarakat. Kami meminta optimalisasi pelaksanaan PPKM Mikro," ujar Bupati Bondowoso Salwa.

Dia menambahkan, selama ini demi menyelamatkan perekonomian warga, pihaknya memang memberi ruang agak leluasa agar masyarakat bisa melakukan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Namun hal itu juga tetap tidak lepas dengan menerapkan prokes ketat dan 50% dari kapasitas tempat.

"Yang jelas ke depan akan kembali dikerucutkan menjadi 25% dari tempat aktivitas. Warga harus sadar disiplin protokol kesehatan 5 M, pakai masker dan sering cuci tangan serta hindari kerumunan," pungkasnya.

Secara terpisah, Direktur RSUD Dr Koesnadi Bondowoso, Yus Priyatna mengatakan, pihaknya mendorong pemberlakukan lockdown parsial seperti rencana pendidikan tatap muka sebaiknya ditunda, kantor melakukan kerja dari rumah serta kegiatan di pasar hendaknya dikurangi. “Model seperti saat awal-awal Covid-19 ada pengetatan jaga jarak dan masker,  wastafel cuci tangan diharapkan ada dimana-mana," kata Yus Priyatna.

Dia menuturkan, hingga kini Unit Gawat Darurat (UGD) di RSUD Dr. Koesnadi nampak penuh dengan pasien yang dirawat beberapa terpapar positif covid. "Bahkan sampai  saat ini ada 12 bed pasien stagnan di UGD atau tak bisa gerak menunggu hasil swab PCR. Begitu juga tenaga medis di rumah sakit juga sudah mulai kewalahan. Apalagi tenaga perawat sudah ada yang kena," ujarnya.

Pihaknya juga melakukan tambahan perawat di RSUD Dr. Koesnadi dengan merekrut 20 tenaga tambahan. Terkait jumlah ruang isolasi bagi pasien covid di RSUD Dr Koesnadi masih ada 125 bed dan telah terpakai sekitar 60 persen. (mok)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.