21 April 2025

Get In Touch

Eri Minta Perketat Akses Keluar Masuk Tiap RT

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

SURABAYA (Lenteratoday) - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meminta seluruh jajaran lurah maupun camat siaga ketika dalam satu RT terdapat 3-5 orang terkena positif Covid-19. Dia meminta untuk dilakukan swab massal pada RT tersebut dan akses keluar masuk diperketat.

“Ada satu keluarga yang kena lima orang. Ini klaster keluarga. Ada lagi RT lainnya ada 3. Tapi belum keluar PCR nya. Saya sampaikan kalau sudah begini, dalam satu RT ada yang kena 3 atau 5, ditutup. Semua swab,” ujarnya, Senin (28/6/2021).

Eri juga memaparkan bahwa juga terdapat satu RW yang kena sebanyak 9 orang. Lima diantaranya positiif Covid-19 setelah dilakukan swab PCR, sedangkan empat lainnya masih menunggu hasilnya.

“Bukan lockdown. Sekat masuknya. Ditutup sama pak RW. Langsung di swab. Jam berapa misalnya. Kalau jam 5 ya disepakati. Warga harus tahu. Kalau negatif Langsung disikat vaksin. Nanti yang positif, langsung isolasi mandiri,” ujarnya.

“Lah ini yang InshaAllah ada prototype gimana kalo 1 kampung kena kita jaga 1 kampung. Baru nanti di jalan raya, tempat usaha juga ada pergerakan. Kami Masifkan dulu vaksinnya kalau ada yang kena di kampung,” tambahnya.

Eri menjelaskan mekanisme penanganan jika di Kampungnya terdapat warga yang teriindikasi Covid-19 maupun sudah terkenan Covid-19 maka disampaikan dulu pada RT setempat. Setelah itu RT akan melapor kepada lurah atau camat atau langsung bisa menghungi 112.

“Lurah camat langsung kontak apa ada RS kosong. Langsung ke asrama haji. Isoman kalau penuh. Kalau dibiarin, RS dan asrama haji tambah full kalau los Losan. Kalau ada yang sakit, kontak RT nya dulu. Terus lurah camat yang gerak akan ditempatkan di mana,” jelas Eri.

Disisi lain, Eri menjelaskan total keseluruhan yang positif Covid-19 yang melakukan isoman di Asrama Haji maupun dirawat di rumah sakit sebanyak 1060 orang.

“Hari ini yang positif itu posisi di rumah sakit sama di asrama haji secara total sekitar 1060 orang. Yang meninggal dunia karena sudah pasti Covid-19, atau suspect belum Covid-19 dengan gejala, itu 300,” ujarnya.

Eri mengatakan bahwa Bed Occupation Rate (BOR) meningkat semua, tercatat yang bukan ICU sudah diatas 80 persen.

“Sudah penuh. Nambah bed. Saya bilang ayo dijaga dijaga dijaga. BOR sudah naik semua. Yang bukan ICU-nya, bukan Covid-19 sudah di atas 80 persen. Kemarin 87 karena tambah bed. Tapi nakes kan terbatas. Saya berharap warga bisa jaga diri,” jelasnya.

Eri menegaskan bahwa, siapapun yang terkena Covid-19 ini bukan aib, semua orang bisa terkena. Untuk itu dirinya meminta masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan.

“Siapapun bisa kena, yang kena juga harus sadar jangan menularkan ke sekitar. Di rumah sakit banyak anak kecil, orang sepuh, anak muda yang kena. Harus sadar betul. Jangan egois nggak pakai masker tapi nular ke orang sekitar. Bayangin kalo kena ke anak istri,” katanya.

Untuk itu, Eri meminta warga Surabaya harus lebih hati-hati, harus lebih taat prokes. Supaya tidak ada penambahan kasus baru.

“Warga Surabaya harus lebih hati-hati. Saya sampaikan ke Dinkes dan tenaga yang ada. Sampaikan apa adanya supaya lebih hati-hati dan mawas diri,” pungkasnya. (Ard)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.