20 April 2025

Get In Touch

Permintaan Plasma Konvalesen Bludak, RSLI Gelar Screening Bagi Penyintas Covid-19

Salah satu penyintas covid-19 sedang melakukan screening untuk donor plasma konvalesen
Salah satu penyintas covid-19 sedang melakukan screening untuk donor plasma konvalesen

SURABAYA (Lenteratoday) - Meningkatnya jumlah kasus baru Covid-19 berdampak pada tingginya permintaan plasma konvalesen. Tercatat sebanyak 200-300 Plasma dibutuhkan setiap hari. Melihat hal tersebut, Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) menggelar screening bagi penyintas Covid-19.

Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien (PPKPC) Covid-19, Rumah Sakit Lapangan Indrapura Surabaya, Radian Jadid, mengatakan, Tingginya permintaan tersebut tidak diimbangi dengan jumlah pendonor yang masih terbatas.

Fakultas Kedokteran Unair melalui Pengabdian pada Masyarakat (Pengmas FK Unair), menggandeng Relawan Pendamping dengan menyelenggarakan kegiatan Pengorganisasian Penyintas Covid-19 RSLI setiap hari Sabtu, berupa aktivitas skrining donor plasma konvalesen dan Edukasi bagi Penyintas. Acara diselenggarakan di Rumah Sakit Lapangan Indrapura, Aula kantor Kogabwilhan II RSLI, Gedung Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Indrapura, Surabaya.

"Beberapa hari yang lalu saya ke PMI untuk donor, dan juga mengecek berapa permintaan untuk hari hari ini mencapai 200 hingga 300 bag per hari," ujarnya, Senin (28/6/2021)

Lebih lanjut Radian Jadid menjelaskan, Plasma Konvalesen adalah bagian dari darah putih yang mengandung antibodi didalam darah penyintas Covid-19. Antibodi ini nanti akan diambil pada saat donor darah yang diproses masuk ke mesin, dipisah dan diambil plasmanya.

"Ini yang digunakan untuk membantu para pasien bergejala sedang atau berat mendapatkan tambahan pasukan untuk melawan virus. Pola ini merujuk pada penangan ebola dulu, plasma daripada mantan penderita didonor pada mereka yang membutuhkan," terangnya.

Syarat menjadi pendonor Plasma Konvalesen, kata Jadid, adalah penyintas yang pernah terkena Covid 19, umur diatas 17 sampai 60 tahun, dan wanita yang belum punya anak. Bagi ibu yang pernah hamil atau melahirkan tidak bisa karena kandungan dalam darahnya berbeda.

"Serta kondisi kesehatan nanti di screening, diambil sampelnya dulu, lalu diuji kadar titer antibodi apakah masih mencukupi, mengandung virus atau tidak, kalau hasilnya bagus, mereka bisa mendonorkan plasma. Proses uji 1 sampai 2 hari di Lab PMI. Jadi screening hari ini besok atau lusa dikabari pmi terus dilakukan di Unit Transfusi Darah PMI," paparnya.

Radian membeberkan, satu pendonor bisa menghasilkan 3 kantong Plasma Konvalesen. PMI sendiri mempunyai 3 sampai 5 alat untuk memproses. Satu mesin bisa menangani 10 pendonor dengan membutuhkan waktu penanganan selama 1,5 jam. Seandainya 5 mesin itu difungsikan semua, maka satu hari bisa mencapai 150 bag.

"Kami dari relawan kemanusiaan menyarankan pemerintah bisa menambahkan unit agar memasok, menyumbangkan ke PMI di Kabupaten Kota untuk dikelola. Selama ini hanya ada 6 UTD yang menangani. Apalagi daerah lain juga beralih ke Surabaya. Pemerintah bisa pengadaan alat itu lalu disumbangkan ke PMI kabupaten kota yang belum ada. Ini merupakan terobosan yang perlu dijalankan," tandas Jadid. (Ard)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.