21 April 2025

Get In Touch

Pemkto Kediri Terjunkan Bidan Untuk Percepatan Vaksinasi

Bidan diterjunkan dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi di Kota Kediri
Bidan diterjunkan dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi di Kota Kediri

KEDIRI (Lenteratoday) – Pemkot Kediri menerjunkan bidan untuk menjadi vaksinator kegiatan vaksinasi lansia di Kelurahan Burengan. Bidan yang selama ini identik dengan pemantau kesehatan ibu dan anak, kini jadi garda terdepan percepatan vaksinasi di Kota Kediri. 

Sejak Januari, para bidan telah terjun membantu Pemkot Kediri memberikan vaksinasi. “Karena dibutuhkan akselerasi vaksinasi, maka bidan dilatih untuk menjadi vaksinator,” ujar Darminingsih, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Kediri.

Darminingsih mengatakan, ada  87 bidan yang terlibat layanan vaksinasi Covid-19 di Kota Kediri.  Penunjukan tugas vaksinator diutamakan bagi bidan puskesmas. “Selebihnya menjadi tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan Covid-19 maupun pelayanan kesehatan ibu dan anak,” jelasnya.

Kebijakan pemberian sertifikasi nilai 5 SKP (satuan kredit poin) juga diberikan bagi bidan yang melayani dan atau merawat pasien Covid-19.  Satuan Kredit Poin ini bisa digunakan untuk syarat perpanjangan Surat Tanda Registrasi (STR) bidan, “ini menjadi salah satu penghargaan, karena mengingat perawat dan bidan banyak yang gugur pada pandemi ini,” tambahnya.

Kesehatan ibu dan anak pada kondisi pandemi tetap menjadi fokus utama bidan di Kota Kediri. Lina, Bidan Wilayah Kelurahan Burengan menyampaikan, hingga saat ini tetap ada pelayanan KIA, gizi dan KB. “Pemantauan kesehatan wilayah masih dilakukan dan koordinasi dengan penanggung jawab program di Puskesmas,” kata Lina.

Diakuinya, banyak ibu hamil yang urung memeriksakan diri dengan alasan pandemi. Pemeriksaan kandungan secara berkala dapat mengurangi risiko dan mempercepat penanganan selama kehamilan hingga kelahiran. Terutama untuk menekan angka kematian ibu dan bayi.

Menurut data Dinas Kesehatan Kota Kediri, pada tahun 2020 jumlah kematian ibu tercatat 2 kasus dan jumlah kematian bayi 6 kasus. Untuk menekan angka kematian ibu dan anak yang termasuk kelompok rentan, Walikota Abdullah Abu Bakar memberi perhatian khusus melalui program Gerakan Menekan Kematian Ibu dan Anak (Gemakiba).

Sementara itu, Fauzan Adima, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri menyampaikan, hingga saat ini belum ada perubahan mencolok mengenai angka kematian ibu dan anak, ketika sebelum dan saat pandemi. Namun adanya penurunan angka kunjungan pemeriksaan kehamilan pada Kunjungan 1 dan Kunjungan 4.

Untuk menekan kematian ibu di Kota Kediri menargetkan kunjungan ibu hamil 90 persen pada 3 bulan pertama kehamilan. “Tahun lalu kunjungan K1 tercatat 95 persen sekarang turun jadi 88 persen,”jelasnya.

Serta pada K4, trimester akhir ibu hamil harus memeriksakan diri di bidan, dokter, atau puskesmas. Fauzan menjelaskan, sampai saat ini, belum ada penelitian lebih lanjut penularan Covid-19 dari ibu ke anak melalui rahim. “Jika ada kasus bayi yang terinfeksi, masih ada kemungkinan datang dari luar atau lingkungan,” jelas Fauzan. Ditambahkan, COVID-19 masih menyebar melalui infeksi droplet. (gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.