21 April 2025

Get In Touch

Pasien Covid-19 Membludak, Pemkot Madiun Minta Bantuan RS Swasta

Sekda Kota Madiun, Rusdiyanto dan Ketua DPRD Kota Madiun, Andi Raya BMS saat memimpin rakor Forkopimda Kota Madiun , Senin (21/06/2021)
Sekda Kota Madiun, Rusdiyanto dan Ketua DPRD Kota Madiun, Andi Raya BMS saat memimpin rakor Forkopimda Kota Madiun , Senin (21/06/2021)

MADIUN (Lenteratoday) - Seluruh rumah sakit pemerintah yang ada di Kota Madiun telah menerima rujukan pasien Covid-19 lebih dari 70 persen. Untuk itu Pemkot Madiun meminta pada RS swasta untuk membuka layanan Covid-19.

Untuk diketahui, per 20 Juni 2021, BOR Isolasi rumah sakit ICU di RSUS Soedono sebanyak 92 persen, ISO RSUD Soedono 77 persen, ISO RS Santa Clara sebanyak 100 persen, ISO RSI sebanyak 100 persen, ISO RSUD Sogaten sebanyak 76 persen, ISO RUMKIT sebanyak 50 persen, ISO RSPM berjumlah 52 persen.

"Di Kota Madiun dengan jumlah terpapar saat ini, dihadapkan dengan jumlah tempat tidur. Sehingga kita termasuk BOR isolasi hitam," jelas Sekretaris Daerah Kota Madiun, Rusdiyanto saat memimpin Rakor Forkopimda di GCIO, Senin (21/06/2021).

Terkait hal itu, Pemkot telah bersurat kepada beberapa rumah sakit swasta yang ada di Kota Madiun. Diantaranya RS. Griya Husada dan RS. Santa Clara. Dengan harapan, agar mereka membantu menambah tempat tidur perawatan pasien Covid-19.

"Semoga pihak manager bisa menyikapi. Bisa menambah tempat tidur yang ada. Sehingga BOR bisa mengalami penurunan. Dengan RS. DKT kita juga sudah bincang-bincang," imbuhnya.

Di sisi lain, Rusdiyanto juga meminta aparat Pemkot dan jajaran Forkopimda Kota Madiun supaya tidak lelah dalam menegakkan disiplin protkes di masyarakat. Terlebih lagi, saat ini, jumlah keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Madiun masuk dalam zona hitam. diantaranya di RSUD Soedono, RSUD Sogaten, dan RS. Islam.

Indikator tersebut menunjukkan bahwa penyebaran Covid-19 di Kota Madiun meningkat. Sehingga perlunya penanganan serius untuk menurunkan angka tersebut.

Sekda Rusdiyanto juga meminta agar masyarakat mendukung gerakan putus mata rantai Covid-19. Agar ekonomi cepat pulih ketika Covid-19 lenyap. "Kita menyikapi instruksi Walikota yang terakhir. Tapi sampai saat ini belum ada penurunan. Tetapi masih ada kenaikan-kenaikan," ujarnya. (Ger)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.