
BLITAR (Lenteratoday) - Tindaklanjut setelah Walikota Surabaya bertemu Wakil Bupati Blitar beberapa waktu lalu, akan dijajaki kerja sama digitalisasi bidang pemerintahan, perdagangan, peternakan dan pertanian.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso ketika ditanya tindaklanjut dari pertemuan dengan Walikota Surabaya, Eri Cahyadi ketika ziarah ke Makam Bung Karno beberapa hari lalu. "Dalam pembicaraan dengan Mas Eri, banyak masukan terkait birokrasi," ujar Wabup Rahmat, Minggu (13/6/2021).
Dijelaskan Wabup Rahmat berbagai ilmu terkait birokrasi dan digitalisasi pemerintahan atau E-Goverment, juga menjadi salah satu masukan dari Eri Cahyadi. "E-Goverment kan juga salah satu dari Program Panca Bhakti, pada visi misi kami jadinya nyambung," jelasnya.
Wabup Rahmat mengungkapkan salah satu kerja sama digitalisasi pemerintahan misalnya terkait gaji pegawai, bagaimana caranya meningkatkan gaji pegawai melalui Tunjangan Kinerja (tukin) atau Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). "Di Surabaya gaji pegawainya termasuk tunjangan kan besar, saya mau belajar bagaimana caranya agar PNS di Kabupaten Blitar juga bisa meningkat penghasilannya. Tentu saja harus diimbangi dengan kinerja yang baik, serta bisa dipantau melalui aplikasi," ungkapnya.
Kemudian digitalisasi dibidang perdagangan, untuk meningkatkan perekonomian UKM dan membantu produk lokal agar semakin dikenal masyarakat. Seluruh PNS jajaran Pemkab Blitar, wajib membeli produk lokal dan bisa dipantau melalui aplikasi. "Bisa ketahuan PNS ini belanja produk lokal atau tidak dari aplikasi, sehingga bisa membantu UKM memasarkan produk unggulan melalui toko, koperasi atau outlet yang ditunjuk," paparnya.
Demikian juga untuk kerja sama bidang peternakan dan pertanian, karena Kabupaten Blitar merupakan lumbung penghasil ayam, telur dan beberapa komoditas pertanian. Diharapkan bisa bekerja sama dalam hal pemasaran secara digital, karena kebutuhan ayam, telur dan komoditas pertanian di Kota Surabaya cukup tinggi. "Kan di Surabaya lahan pertanian sedikit, jadi nanti kebutuhan komoditas seperti lombok, beras, sayur dan buah bisa dipasok dari Blitar," tandasnya.
Melalui aplikasi bisa diketahui kondisi stok serta harga, komoditas peternakan dan pertanian di Kabupaten Blitar. Sehingga dengan mudah konsumen atau calon pembeli mendapat informasi, yang lengkap mengenai ketersedian pasokan. "Pembeli atau konsumen cukup membuka aplikasi, untuk bisa mengakses informasi komoditas peternakan dan pertanian yang dibutuhkan," beber orang nomor dua di Kabupaten Blitar ini.
Sebagai orang yang baru di birokrasi, Wabup Rahmat tidak malu untuk belajar demi kemajuan Kabupaten Blitar. Apalagi Eri Cahyadi yang sebelum menjadi Walikota Surabaya, menjabat sebagai Kepala Bappeko dan memiliki pengalaman cukup matang dalam mengelola pemerintahan. "Termasuk reformasi birokrasi, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Yakni digitalisasi di seluruh bidang, agar pemerintahan bisa berjalan transparan dan bisa diawasi bersama oleh masyarakat," tegasnya.
Selain itu Kota Surabaya juga sudah berpengalaman dalam hal digitalisasi dalam pemerintahan, sehingga Wabup Rahmat dengan adanya kesempatan kerjasama ini mempercepat Kabupaten Blitar menjadi Smart City.
Ditambahkan Wabup Rahmat saat ini surat untuk menjajaki kerjasama ini, sedang disiapkan oleh OPD terkait. "Secepatnya setelah surat-surat siap, kami ke Surabaya untuk membicarakan lebih lanjut teknis kerja sama ini. Semoga membawa kemajuan dan kesejahteraan bersama, untuk masyarakat Kabupaten Blitar," imbuhnya.(ais)