
SURABAYA (Lenteratoday) - Kasus Covid-19 di Bangkalan dan penyekatan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya menjadi perhatian serius banyak pihak. Menanggapi hal tersebut, Penanggung Jawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura, Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, menjelaskan, pihaknya selalu siap, tanggap dan siaga melayani masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid 19 sesuai tugas yang diberikan oleh Negara.
"Sesuai SOP yang ada, mereka yang bisa diterima di RSLI adalah yang sudah terkonfirmasi positif covid-19 melalui tes swab PCR. Sejak Kamis 10 Juni, jumlah pasien yang dirawat 226 orang terdiri dari PMI 81, Klaster Madura 78, Klaster Pondok 14, dan Umum atau Mandiri 53 orang," ujarnya, Jumat (11/6/2021).
RSLI sudah melayani total pasien 7.678 dan telah berhasil menyembuhkan 7.154 orang. Tingkat kesembuhan 96,76 persen dengan angka kontribusi tingkat Nasional 0,44 persen, Jawa Timur 5,09 persen dan Surabaya 31,83 persen. Terhadap kasus Bangkalan dan Penyekatan Suramadu atau Klaster Madura, serta penangan PMI, maka semua akan dimonitoring dengan ketat.
"Serta penangan lebih serius dari para dokter dan nakes RSLI serta didampingi penanganan non medis oleh relawan pendamping PPKPC-RSLI," paparnya.
Penangan kasus Bangkalan dan hasil tracing penyekatan, lanjut dr Nalendra, selalu dikoordinasikan untuk hasil yang baik dan optimal, dengan mengedepankan kepentingan kesehatan masyarakat secara luas. Mulai tanggal 6 Juni, RSLI sudah menerima hasil penyekatan Suramadu maupun kiriman dari Bangkalan yang kami masukkan dalam satu cluster Madura.
"Total yang sudah masuk dari Klaster Madura orang 82. 58 laki dan 224 perempuan, lalu 10 orang nilai CT Valuenya antara 25-35. Sedang CT Value di bawah 25 sebanyak 65 orang, sehingga akan kami kirim ke ITD Unair dan Balitbangkes untuk konfirmasi lebih lanjut, dugaan varian baru Covid-19. Yang sedang dirawat 78 orang dan 4 orang rujuk ke faskes lainnya. Siang ini masih ada daftar tunggu yang segera masuk. Jumlah itu akan terus bertambah," jelasnya.
"Daya tampung RSLI 400 bed, sekarang terisi 226 pasien. Masih ada space 174 orang.Jika pasien sudah 300 , sesuai ketentuan WHO dianggap penuh tentunya akan dilakukan langkah-langkan lanjutan. RSLI juga sudah membantu meminjamkan 50 bed untuk tindak lanjut penanganan kasus bangkalan dan penyekatan suramadu," sambungnya.
Adanya kasus atau kejadian luar biasa di Bangkalan tersebut tentunya tidak bisa diatasi dengan penanganan medis saja. Faktor non medis juga harus menjadi perhatian.
"Karena permasalahan sosial kemasyarakatan juga berpengaruh terhadap upaya penangan Covid 19. Peran relawan pendamping sangat dibutuhkan," pungkas dr Nalendra. (Ard)