
SURABAYA (Lenteratoday) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa GP Ansor harus bersinergi dengan Muslimat dan Banom NU lainnya, hal ini dibutuhkan untuk memasuki industry 4.0. Gubernur Khofifah menyampaikan hal itu dalam acara silaturahmi 87 Banser senior mensyukuri 87 tahun GP Ansor di Masjid Agung Al Akbar Surabaya, Kamis (3/6/2021).
“Saya ingin menyampaikan bahwa diversifikasi profesi di lingkungan NU dan diversifikasi profesi di lingkungan Ansor NU menjadi penting. Jadi, kalau kita melihat ada kebutuhan-kebutuhan skill atau keterampilan pada industri 4.0, maka yang tertinggi kebutuhannya adalah complex problem solving. Complex Problem solving skill ini adalah kebutuhan tertinggi yang dibutuhkan untuk memasuki industri 4.0,” tandas gubernur yang juga mentan Menteri Sosial ini.
Untuk itu, lanjutnya, dia meminta pada semua kalangan di NU, terasuk sahabat-sahabat PW dan PC GP Ansor untuk memetakan diversifikasi profesi. Hal ini menjadi penting untuk menyiapkan NU hari ini dan yang akan datang.
“Apa yang dilakukan oleh Ansor secara spesifik mungkin harus bersinergi dengan Muslimat yang secara spesifik, dan tentu dengan IPNU secara spesifik. Kenapa saya menyebut secara spesifik, badan otonom dan lembaga di lingkungan NU banyak sekali? Ada Ikatan Dokter NU, ada Ikatan Petani NU, ada Ikatan Sarjana Ekonomi ada banyak sekali,” tandasnya.
Gubernur Jatim perempuan pertama ini memandang bahwa sinergitas di Banom NU adalah sebagai subsistem, sebab sistem besarnya adalah NU itu sendiri. Maka, tandasnya, Banom menjadi lembaga yang penting, terlebih lagi jika terjadi sinergitas.
“Pertemuan pada sore hari ini, kalau saya bersama Pak Sekda, bersama asisten, bersama beberapa Kepala Biro di majelis sore hari ini. Tentu harapan kedepannya adalah sinergitas, kolaborasi, dan mengintegrasikan program-program strategis di lingkungan Ansor dengan program yang ada di jajaran Pemprov. Dan jaringannya bukan hanya Pemprov, apa yang bisa kita lakukan, monggo kita sinergikan dan khusus untuk 87 tahun usia gerakan Pemuda ansor,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga berkesempatan untuk memberikan penghargaan secara langsung pada 87 Banser senior dari berbagai daerah. Khofifah juga berkesempatan melakukan dialog langsung dengan mereka.
Sementara itu, Dewan Pembina PWGP Ansor Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan banyak terima kasih pada Gubernur Khofifah yang telah menyelenggarakan acara tersebut. “Jadi acara ini murni inisiatif Bu Gubernur Khofifah. Beliau juga yang mengusulkan jumlah 87 karena sesuai dengan harlah Ansor yang ke 87 tahun,” katanya.
Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, Gus Syafiq Syauqi mengatakan bahwa Banser senior di Jawa Timur jumlahnya ribuan. Akan tetapi, pada hari ini yang didatangkan hanya 87 orang dan mereka ini adalah yang benar-benar senior dan memiliki dedikasi yang luar biasa. Di antara mereka adalah Banser asal Malang penemu logo Banser.
“Ada juga Mbah Wahab, beliau ini usianya sudah 84 tahun dan menjadi Banser sejak usia 17 tahun,” kata Gus Syafiq.
Banser-Banser senior ini, lanjut Gus Syafiq, memiliki jasa yang luar biasa. Di tengah politik identitas dan populis Islam, namun mereka ini tetap setia menjaga NKRI. (ufi)