
PONOROGO (Lenteratoday) - Pemkab Ponorogo sampai saat ini belum menemukan Covid-19 varian baru di daerahnya. Dari seluruh area Jawa Timur, baru 4 orang yang terdeteksi terpapar Covid-19 varian baru.
Empat tersebut yakni 3 orang terpapar Cov-19 B.117 dan 1 orang terpapar Cov-19 B.1351. Meskipun demikian, Pemkab Ponorogo tetap waspada dengan cara memperketat kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengatakan bahwa meski belum ditemukan, dia ingin masyarakat tetap waspada dan tidak sembrono. Yakni dengan tetap disiplin penerapan protkes.
"Kita minta masyarakat tetap waspada. Covid-19 belum usai. Jadi harus tetap patuhi 5M," ujar Sugiri seusai Rakor dengan Gubernur Jatim secara virtual, terkait kepulangan PMI dan WNI serta WNA Melalui Bandara Internasional Juanda di Pusdalops, Rabu (02/06/2021).
Pengetatan dilakukan dengan mengikuti prosedur dari Dinkes Provinsi Jatim. Yakni PMI dan WNI yang melalui Bandara Juanda dan ingin menuju ke Ponorogo, harus di tes swab PCR. Apabila memiliki hasil positif, maka PMI dan WNI akan dirujuk ke RS. Lapangan atau RS. Dr. Soetomo. Sedangkan apabila hasil negatif, maka PMI dan WNI tersebut dapat pulang ke Ponorogo pada hari ke-2 setelah kedatangan.
Setelah sampai di Ponorogo, PMI dan WNI tidak langsung diijinkan bertemu keluarga, namun wajib diisolasi selama 3 hari. Dimana pada hari ke-3, PMI dan WNI akan kembali di test Swab PCR. Apabila hasilnya negatif, maka dapat melakukan karantina mandiri dengan pengawasan PPKM Mikro. Apabila hasilnya positif, akan dirujuk ke RS. Lapangan Surabaya.
"Ini sehubungan dengan ditemukannya kasus Covid-19 varian baru B.117 dari Strain United Kingdom dan B.1351 dari Strain Afrika Selatan. Jadi perlu waspada," imbuhnya.
Sugiri mengatakan bahwa menekan penyebaran Covid-19 perlu dukungan dari semua pihak. Agar ekonomi kembali bangkit.
Dia akan memastikan bahwa Pemkab Ponorogo tetap berusaha melakukan semaksimal mungkin. Salah satunya dengan tetap berjalannya pemberian vaksin sinovac. Saat ini vaksin telah diberikan kepada 5.413 lansia dan 1.300 guru.
"Jumlah sasaran yang divaksin untuk guru adalah 2.190. Masih kurang 850 guru lagi," tandasnya. (Ger)