19 April 2025

Get In Touch

Habiskan Banyak Waktu di Depan Layar Elektronik, Turunkan Minat Membaca Anak

Habiskan Banyak Waktu di Depan Layar Elektronik, Turunkan Minat Membaca Anak

SURABAYA (Lenteratoday) - Di era serba digital, banyak orang memperkenalkan perangkat digital anak di usia sangat dini. Namun sebaiknya para orangtua tidak terburu buru memberi keleluasan pada anak untuk berinteraksi dengan perangkat digital. Pasalnya, ada efek negatif yang akan dituai bila membiarkan anak usia dini menghadapi layar elektronik.

Balita yang sering mengakses perangkat elektronik seperti tablet, ponsel, hingga televisi kurang minat baca buku cetak. Hal ini dinyatakan dalam temuan baru dari Universitas Calgary.

Melansir dari Medicinenet, waktu membaca buku bagi anak sangat penting. Hal ini disebabkan karena buku meningkatkan melek huruf dan yang utama, membaca buku juga melatih anak memiliki struktur pola berpikir yang baik. Selain itu, membaca buku juga berfungsi sebagai cara untuk berikatan dengan orang tua mereka.

Penelitian yang diterbitkan Journal of Pediatrics ini didasarkan pada survei lebih dari 2.400 ibu. Para ibu melaporkan panjangnya waktu anak anak menghadapi layar elektronik dan kebiasaan membaca pada usia 2, 3 dan 5 tahun.

Studi ini menemukan bahwa balita yang lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar elektronik cenderung membaca buku yang lebih jarang pada usia 3 tahun. Hal ini kemudian membuat mereka menghabiskan waktu lebih banyak lagi pada perangkat elektronik di usia 5 tahun.

Untuk setiap 10 menit, penurunan minat baca harian pada usia 3 tahun meningkatkan waktu layar pada usia 5 hingga 25 menit per minggu.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan batasan  waktu dan konten anak-anak kecil sebelum usia 18 bulan.

Dari usia 18 bulan hingga 2 tahun, AAP mengatakan anak-anak hanya harus menonton konten pendidikan, dengan orang dewasa mengawasi. Dan antara usia 2 hingga 5 tahun, waktu layar non-pendidikan harus dibatasi hingga satu jam per hari (atau pada akhir pekan, tiga jam).

Dalam penelitiannya ini juga menemukan bahwa anak-anak prasekolah dan orang tua cenderung berbicara dan berinteraksi lebih sedikit ketika mereka berbagi e-book daripada ketika mereka membaca buku-buku tradisional.

"Buku-buku cetak itu statis dan tanpa notifikasi atau aplikasi lain yang mengalihkan perhatian," kata peneliti utama Brae Anne McArthur.

"Jadi buku cetak dapat menantang anak-anak untuk duduk diam dan memusatkan perhatian mereka," imbuhnya.

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.