MALANG, (Lenteratoday) - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) meluncurkan buku 'Cerita Mereka Luka Negara' pada Jumat (28/5/2021) sore tadi. Acara peluncuran buku dan diskusi ini juga bertujuan untuk memperkenalkan LPSK pada masyarakat lebih jauh.
Buku yang bercerita tentang pemulihan korban pelanggaran HAM di Indonesia pasca reformasi ini, disinyalir sebagai catatan LPSK dalam penanganan kasus pelanggaran HAM masa lalu.
Buku setebal 93 halaman ini sebagian besar berisi tentang perjalanan tiap saksi dan korban reformasi, melewati hari-hari beratnya. Melalui buku ini, LPSK ingin menunjukkan bagaimana lembaga mereka bekerja.
Susilaningtias, Wakil Ketua LPSK menjelaskan, buku ini adalah gerbang sosialisasi untuk lebih dekat dengan masyarakat. "Lewat ini kita mencoba untuk bangun jembatan pada masyarakat luas, bagaimana LPSK bekerja," ujarnya pada awak media.
"Dalam buku ini, kami juga berusaha untuk menjelaskan apa saja sih yang sudah dilalui saksi juga korban pelanggaran HAM Pasca Reformasi," lanjutnya menjelaskan. Ia berharap dengan catatan ini, masyarakat dengan bijak bisa menilai dan tidak terjebak dengan stigma yang terlanjur tersemat pada korban.
"Dari kegiatan ini, kami berharap bisa jadi jembatan ketika ada pelanggaran hukum yang menimpa sekitar, agar bisa disambungkan ke LPSK," harapnya. Buku ini nantinya bisa diakses secara gratis di website resmi LPSK. (ree)
.jpg)
.jpg)
