21 April 2025

Get In Touch

Walikota Abu Bakar Ultimatum Pusat Perbelanjaan Pelanggar Batas Pengunjung Bakal Disanksi

Walikota Abu Bakar bersama Forkopimda Kota Kediri usai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2021 di Halaman Mapolresta Kediri Kota.
Walikota Abu Bakar bersama Forkopimda Kota Kediri usai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2021 di Halaman Mapolresta Kediri Kota.

KEDIRI (Lenteratoday) – Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengultimatum pusat perbelanjaan atau mal yang tidak mematuhi ketentuan kapasitas pengunjung 50 persen, akan menutup dan memberikan sanksi. Ultimatum tersebut demi menekan penyebaran Covid-19 di Kota Kediri.

Bukan hanya ultimatum, guna memberikan keamanan dan kenyamanan masyarakat pada Idul Fitri Kepolisian Republik Indonesia menggelar Operasi Ketupat 2021. Selain itu, Operasi ini juga digelar terkait dengan pelarangan mudik oleh pemerintah. Dalam menyiapkan personel pada Operasi Ketupat 2021, Polres Kediri Kota menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2021, Rabu (5/5/2021).

Apel dipimpin langsung Kapolresta Kediri AKBP Eko Prasetyo, Rabu (5/5/2021) di Halaman Mapolres Kediri Kota. Hadir secara langsung Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Inf Rully Eko Suryawan dan Forkopimda Kota Kediri yang lain.

Usai kegiatan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2021, Wali Kota Kediri mengatakan Pemkot Kediri bersama Forkopimdai telah membuat kesepakatan dengan pengelola pusat perbelanjaan agar pengunjung yang bisa masuk hanya 50 persen dari kapasitas. Hal tersebut dilakukan untuk menekan penyebaran covid-19. Bagi pengelola yang melanggar akan mendapatkan sanksi.

“Kami sudah duduk bersama Forkopimda dan tim dari Pemkot Kediri untuk mendiskusikan keramaian di Kota Kediri beberapa hari ini. Akhirnya kami menyepakati akan dan sudah memanggil pihak pengelola pusat perbelanjaan, membuat kesepakatan awal yang sudah kita buat pada tahun 2021,” kata Walikota Abu Bakar.

“Kita menyepakati hanya 50 persen yang boleh masuk dari kapasitas. Itu dilakukan di mana saja. Yang perlu diantisipasi keramaian pada malam hari. Jadi kita mohon dengan hormat kepada seluruh masyarakat untuk tidak nogkrong dulu,” tambah Walikota Abu Bakar.

Walikota Kediri juga mengingatkan masyarakat juga memiliki kesadaran,  bahwa saat ini pandemi masih berlangsung. Meskipun di Kota Kediri terjadi tren penurunan penyebaran Covid-19, namun masyarakat harus tetap waspada. Karena sudah terjadi beberapa mutasi virus yang berbahaya.

“Maka dari itu saya mengambil kesimpulan ini masih berbahaya dari bulan sebelumnya. Penyebaran sudah turun banget di Kota Kediri. Tapi kalau ini kita lepas dan kita nggak aware maka ya akan terus meningkat. Perlu saya sampaikan kalau di Kota Kediri ini meningkatnya semenjak ada libur panjang. Ya makanya tim gabungan akan terus turun. Sebenarnya awareness dari warga sendiri sangat penting bahwa saat ini belum boleh kumpul-kumpul dan harus belanja dengan bijak,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolresta Kediri AKBP Eko Prasetyo menjelaskan untuk Operasi Ketupat 2021 di Kota Kediri melibatkan 325 personel. Lalu juga ada 7 pos yang didirikan. Terdiri dari, 5 pos PAM, 1 Pos Pantau, dan 1 Pos Pelayanan.

“Di Kota Kediri Tidak ada titik penyekatan karena kita tidak bersinggungan langsung dengan akses-akses pintu keluar masuk tol. Untuk kita ini hanya daerah penyeimbang daerah sekitar untuk warga yang mungkin akan melakukan mudik. Rayon yang di Kediri itu meliputi Jombang, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Tulungagung, Nganjuk, dan Trenggalek,” jelasnya.(gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.