
SURABAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Surabaya akhirnya meresmikan Jembatan Joyoboyo, salah satu ikon kota pahlawan, Sabtu sore (1/5/2021). Ikon baru ini diharapkan mampu mendorong perekonomian Surabaya.
Agenda itu dihadiri sejumlah pejabat penting. Mulai dari jajaran Forkopimda Kota Surabaya sampai Menteri Sosial Tri Rismaharini. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan, keberadaan jembatan tersebut sengaja direncanakan untuk pelaku UMKM, dengan tujuan menggerakkan perekonomiannya. Sehingga, masyarakat di sekitar lokasi juga ikut merasakan dampak positif.
"Perencanaan awalnya memang untuk UMKM. Ini sudah berkembang karena banyak UMKM yang sudah masuk," tegas Eri.
Ketika sudah terkoneksi semua, lanjut Eri, maka secara otomatis Dinas Perhubungan akan memasukkan semua elemen yang terkait secara lengkap di dalam. Sehingga, selain ekonominya bergerak, juga untuk mendukung salah satu tempat wisata. Yakni Wisata Air Terjun.
"Kami akan menata perkampungan penduduk sekitar. Tapi mereka akan kami masukkan ke sentra UMKM untuk merasakan manfaatnya," terangnya.
Sementara itu, Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mengucapkan terima kasih, atas undangan peresmian tersebut, meskipun tidak lagi menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
"Ini adalah konsep yang bukan hanya sekedar jembatan. Tapi sebetulnya konsep untuk penanganan masalah intermoda, keterpaduan moda di Kota Surabaya. Dulu memang rencananya juga ada trek, dan kemudian di lantai dua sampai ketemu dengan moda bus. Sehingga kalau beralih bisa memudahkan pergerakan," ungkapnya.
Risma menilai, jembatan ini juga bisa membantu mengakses kendaraan menuju ke tempat parkir dan terminal. Khususnya ketika menuju arah barat. Menurutnya, masih ada kekurangan, rencana pembangunan terjadi di tengah pandemi Covid 19.
"Terminalnya memang untuk antarmoda, jadi ada trem, ada bus dan ada angkot. Menghubungkan warga bisa menyeberang dari sini. Kalau terhubung dengan kebun binatang, kami berharap pengunjung bisa parkir di sini. Supaya bisa lebih luas. Ternyata kemarin dari beberapa di titik hari-hari tertentu, lebaran sampai membludak. Sehingga pengunjung parkir di jalan," paparnya.
"Jadi tujuannya kemacetan berkurang. Kemudian ini berfungsi sebagai terminal penghubung antarmoda. Di sini bisa naik angkot, kemudian naik bus antarkota bisa di sini naik bus," imbuhnya.
Risma mengataka setiap apapun yang dibangun bisa berkontribusi. Serta bermanfaat bagi warga sekitar. "Makanya saya titipkan itu disini," katanya. (Ard)