
BATU (Lenteratoday) - Dalam rangka mengembangkan ekonomi kreatif se-Malang Raya, Kota Batu menggelar diskusi interaktif dengan 3 pimpinan Daerah Malang Raya, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, pada Senin (26/4/2021).
Mulai dari membahas progres perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari yang saat ini sedang mandek, pemasangan box culvert, rencana pembangunan jalan tol Batu-Kediri, hingga memantau calon rute mega proyek kereta gantung. Malang Raya ingin kembangkan potensi wisata semaksimal mungkin.
Sinergi yang berjalan sejak 4 tahun terakhir dari pimpinan kepala daerah Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang menghasilkan perencanaan yang matang. Diskusi yang juga menghadirkan beberapa investor ini diharapkan mampu mendorong pengembangan wisata di 3 daerah tersebut.
Dewanti Rumpoko, dalam sambutannya menyampaikan dengan optimis, perkembangan ekonomi Kota Batu bisa capai angka 7%. "Saya berharap Kota Batu bisa capai 7% untuk tingkat pertumbuhan ekonomi, dengan adanya pertemuan ini saya berharap Kota Batu bisa berdaya," katanya.
Potensi desa wisata Batu yang berjumlah 24 desa juga jadi salah satu pilar penyangga untuk perkembangan ekonomi di Jawa Timur. Kemudahan akses dan dukungan dari Pemerintah pusat diharapkan mampu menjadi pemacu kesejahteraan warga desa.
Sistem bottom up KEK Singhasari Malang Raya, sangat mengesankan Luhut Binsar Panjaitan. Pasalnya, keterlibatan masyarakat, juga sinergi kepala daerah menjadi faktor utama program branding Malang Raya sebagai kota wisata lebih efisien terlaksana.
"Saya kira satu hal yang sangat baik perlu kita dorong ke depan tanpa sinergi akan segmented pembangunannya," kata Luhut.
"Saya kira banyak anak muda milenial bisa turut serta untuk membangun negeri ini," lanjutnya. Dalam skenario pembangunan ekonomi Malang Raya, sumber daya manusia (SDM) untuk pengembangan teknologi akan diambil dari sarjana yang ada di Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang jadi daerah wisata yang patut dieksplorasi potensinya.
Sebelumnya, Kota Malang memiliki 4800 lulusan IT tiap tahunnya, dengan 21 kampus program studi IT yang berbasis di Kota Malang. (ree)