Selama Pandemi Covid-19 Ekspor Furniture dari Sidoarjo Meningkat, Setahun Capai Rp 4 Triliun

SIDOARJO ( Lenteratoday) – Meski di masa pandemi Covid-19 industri furniture di kabupaten Sidoarjo justru meningkat. Bahkan omset PT. Integra Indocabinet Tbk menembus Rp 4 triliun dalam setahun.
Halim Rusli, CEO PT. Integra Indocabinet yang berada di Jl. Raya Sedati, Sidoarjo, mengatakan lebih dari 85% produknya merupalan pesanan dari luar negeri. Bahkan, tiap bulan mampu ekspor hingga seribu kontainer furniture, dengan pasar utamanya adalah Amerika Serikat.
“Kurang lebih kita mengirim seribu kontainer setiap bulannya. Selama pandemi ini permintaan furniture meningkat tajam, khususnya pasar utama kita adalah Amerika Serikat. Nilai ekspor setiap tahunnya sekitar Rp 4 triliunan. Untuk pasar domestik sebelum pandemi pasar kita 20 persen tapi saat pandemi ini pada tiarap semua,” kata Halim saat menerima kunjungan Menteri Perdagangan (Mendag), M Lutfi, Selasa (20/4/2021).
Sementara itu, Mendag M. Lutfi meniai keberadaan PT. Integra sangat penting karena termasuk salah satu pabrik penghasil furniture terbesar di Indonesia dengan pasar utamanya adalah luar negeri atau mayoritas hasil produksinya adalah ekspor. Dia juga menandaskan bahwa perusahaan ini juga membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi industri termasuk dalam peningkatkan ekspor. Lutfi berharap, pasar ekspor bisa diperluas lagi, tidak hanya Amerika tapi juga ke negara lain, seperti China yang pasarnya masih terbuka lebar.
“Ini ada namanya value change, dari sistemnya kita perbaiki supaya harga ongkos melaksanakan bisnis itu bisa lebih murah, lebih mudah dan lebih baik. Pak Halim akan datang ke Kemendag dan saya akan menunjuk satu orang wakil yang bertanggung jawab untuk PT. Integra ini untuk bisa memastikan ekspor lebih besar lagi,” kata Lutfi usai melepas puluhan kontainer ekspor tujuan Amerika Serikat didampingi Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak dan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor).
Disamping itu, Lutfi membantah jika pasokan bahan baku di Indonesia lebih sulit dibanding dengan negara Vietnam. Bahkan Indonesia mampu bersaing dengan negara tersebut. Terlebih lagi saat ini, peluang Indonesia ekspor ke Amerika Serikat semakin terbuka lebar karena Vietnam, yang merupakan salah satu negara pengekspor furniture terbesar.
“Vietnam tengah mendapatkan sanksi dari Amerika karena dinilai mendapatkan bahan baku kayu secara illegal,” kata Lutfi.
Perlu diketahui, Vietnam mendapatkan sanksi Super 3.1 antara lain soal impor dan perdagangan kayu ilegal. Kemudian, terkait manipulasi mata uang yang menyebabkan perdagangan AS rugi. Dengan sanksi tersebut, maka berdampak positif bagi peluang ekspor Indonesia. (Ang)