
PONOROGO (Lenteratoday) - Pemkab Ponorogo melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) membentuk kelompok kerja (Pokja) untuk merubah kawasan kumuh menjadi kawasan bersih, sehingga Ponorogo bersih dari kampung kumuh. Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko memberi waktu tiga bulan pada Pokja tersebut untuk melakukan perencanaan beserta target.
"Ini kita akan terus mendevelope, meneliti dan mendalami. Merencanakan beberapa kawasan yang dipandang memiliki potensi kumuh agar tidak lagi kumuh," jelas Sugiri seusai Penyerahan Cash For Work dari PUTR Program Kotaku Tanpa Kumuh pada masyarakat, Kamis (08/04/2021).
Dalam kesempatan itu, Sugiri menandaskan bahwa melalui perubahan kawasan yang semakin bersih, maka akan menarik wisatawan untuk datang ke Kota Reog. Program yang diberi nama Kotaku Tanpa Kumuh ini juga akan meningkatkan angka warga sehat.
"Kota lama Pasar Pon supaya bisa jadi wisata religi. Masih banyak lagi, Kedung Banteng dan Makam Tambang. Biar dipikirkan oleh kawan-kawan sehingga ke depan ada kolaborasi yang indah antara Ponorogo, Jatim, dan Pemerintah Pusat," imbuhnya.
Sugiri meminta supaya perencanaan segera dilakukan dan bisa selesai secepatnya. Dengan demikian program tersebut dapat segera direalisasikan. "Totalnya (anggaran) daerah tergantung perencaannya, kemudian disetujui berapa, targetnya seperti apa. Nanti ada rumusan yang konkrit, holistik, dan komperhensif. Ada percepatan yang konkrit," tegasnya.
Kepala Dinas PUTR Kabupaten Ponorogo, Jamus Kunto Purnomo, mengatakan bahwa Pokja tersebut fokus untuk padat karya. Yakni menyerap tenaga kerja bagi masyarakat yang terdampak Covid-19. Karena banyak yang mengalami pemutusan hak kerja dan penurunan pendapatan.
"Meski padat karya dan merekrut banyak pekerja, tetapi tetap dengan standart dan kualifikasi yang diharapkan. Gak cuma ngrumpul-ngrumpul trus dibayar. Tapi tetap ada capaian yang harus dikerjakan," ujarnya.
Lima kecamatan yang akan menjadi target antara lain Kecamatan Ponorogo, Siman, Jenangan dan Babadan. Dengan dana kurang lebih Rp 6,5 miliar, diharapkan dapat mengubah kawasan kumuh menjadi kawasan bersih.
"Program 100:0:100. Artinya 100 persen layanan air bersih, 0 persen kawasan kumuh dan 100 persen sanitasi layak. Nantinya masing-masing kelurahan untuk pemeliharaan jalan paving, drainase dan MCK umum," tandasnya. (Ger)