20 April 2025

Get In Touch

Jaga Populasi Ikan, DPRD Palangka Raya Perketat Larangan Ilegal Fishing

Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Ruselita.
Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Ruselita.

PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - 'Kota Cantik' Palangka Raya memang dikenal banyak dilalui sungai. Selain itu, masih banyak masyarakat yang hidupnya di sekitar aliran sungai dan bergantung kepada sungai. Sungai digunakan sebagai sarana transportasi maupun sebagai sumber mata pencaharian.

Selain itu, penduduk pulau Kalimantan, termasuk Palangka Raya, menjadikan ikan sebagai menu utama sehari-hari, yang tentunya sebagian besar berasal dari sungai. Karena itu sebagai anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Ruselita, menyampaikan perhatiannya terhadap kelestarian sungai di Kota Palangka Raya.

"Sebagian warga Palangka Raya menggantungkan mata pencahariannya pada sungai, selain itu ikan yang dikonsumsi masyarakat pun sebagian besar berasal dari sungai, karena itu kita tidak boleh mengabaikan kelestariannya," papar Ruselita, Rabu (7/4/2021).

Sebagai manusia kita tidak boleh egois, hanya mengambil dari alam kemudian tidak menjaga kelestariannya, demikian dikatakan Ruselita. Alam memang menyediakan berbagai hewan dan tumbuhan untuk dimanfaatkan dan dikonsumsi manusia, tapi bukan berarti bisa diekploitasi secara tidak terkendali demi mendapatkan keuntungan. Saat ini masih banyak penangkap ikan yang menggunakan cara yang ilegal untuk menangkap ikan, seperti menggunakan racun tuba atau setrum.

"Dengan menggunakan racun atau setrum mereka akan mendapatkan ikan dalam jumlah lebih banyak dengan cara yang lebih mudah, namun mereka merusak habitat dan ekosistem ikan, karena semua ikan-ikan kecil juga akan ikut tertangkap dan mati," ungkap Ruselita.

Tidak ada yang salah dengan menangkap ikan dan tidak ada larangan, apalagi hanya untuk dikonsumi pribadi. Yang perlu diperhatikan adalah caranya, menangkap ikan harus dengan cara yang benar, tidak merusak alam dan ekosistem di dalamnya.

Jika ini dilakukan terus menerus, tentunya popolasi ikan semakin lama akan menurun bahkan bisa punah karena habitat dan ekosistem mereka terganggu sehingga tidak bisa berkembang biak lagi. Ruselita berharap pemerintah melalui dinas terkait dapat memberikan perhatian terhadap 'Ilegal Fishing'. Seperti membentuk tim khusus untuk mengedukasi dan mengawasi para penangkap ikan di sekitar Daerah Aliran Sungai. Selain itu perlu ditetapkannya aturan terkait ilegal fishing dan sangsi yang diberikan kepada yang melanggar.

"Kita harap akan ada perhatian dari pemerintah terkait Ilegal Fishing di sungai, hal ini penting demi kelestariannya dan kandungan di dalamnya, agar anak cucu kita nanti juga masih dapat melihat indahnya sungai dan menikmati ikan hasil dari sungai.(adv/*)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.