NGAWI (Lenteratoday) – Produktivitas beras dari Kabupaten Ngawi memang membanggakan. Dengan luasan lahan berada di urutan ketiga, namun produksi gabah menempati urutan kedua se-Jawa Timur. Secara khusus, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi keberhasilan petani Ngawi ini.
Saat kunjungan kerja serapan gabah di Gapoktan Mulyo Asri, Desa Karangasri, Kecamatan Ngawi, Gubernur Khofifah menyampaikan, bahwa ini menandakan produktifitas petani di Ngawi luar biasa, sehingga mampu menjadi suplai sebagai produsen pangan, bukan saja di Jawa Timur, tapi secara nasional.
“Dikarenakan Bulog sekarang memperketat standarisasi penyerapan beras, maka petani harus memenuhi beberapa kelangkapan agar kualitas panen yang lebih baik serta losses yang lebih rendah,” kata dia.
Guna meningkatkan serap gabah dan serap beras, dengan masih ada harga gabah kering panen (GKP) yang berada di bawah harga pokok penjualan (HPP), maka diharapkan petani harus memenuhi kelengkapannya, seperti tersedianya dryer serta melakukan panen secara mekanik agar losses menjadi rendah.
“Selain itu, pemerintah juga mendorong sektor pangan dan pertanian dengan skema pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan kita akan menggundang perwakilan Gapoktan 10 besar produsen padi di Jawa Timur untuk menyiapkan format sinergitas dengan Bank Jatim sebagai penyalur PEN,” jelasnya lagi.
Disinggung mengenai ketersediaan pangan jelang bulan puasa dan lebaran 2021, dipastikan untuk beras maupun sembako dipastikan over supply dengan harga masih stabil.
“Maka kita harapkan, petani di Ngawi agar melakukan percepatan masa tanam, agar menjelang puasa dan lebaran, petani bisa menikmati harga yang lebih baik,” pungkasnya. (ist)
.jpg)
.jpg)
