20 April 2025

Get In Touch

Soal Larangan Mudik, Pemkot Surabaya Masih Nunggu Edaran dari Pusat

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya, Febriaditya Prajatara.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya, Febriaditya Prajatara.

SURABAYA (Lenteratoday) - Guna kasus Covid-19 tidak melonjak pada saat Hari Raya Lebaran 2021 mendatang, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menghimbau masyarakat agar mengikuti arahan pemerintah pusat untuk tidak mudik.

Mengenai petunjuk pelaksanaan teknis, Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, mengatakan, pihaknya masih menunggu surat edaran dari pemerintah pusat.

"Kami masih menunggu juknis dari pemerintah pusat seperti apa. Sehingga teknis di lapangan bisa dipersiapkan jauh-jauh hari," ujarnya, Minggu (4/4/2021).

Arahan untuk tidak mudik di tengah pandemi ini berlaku untuk semua lapisan masyarakat, baik Aparatur Sipil Negara TNI-Polri, karyawan BUMN, karyawan swasta, dan pekerja mandiri.

Menurutnya, kebijakan larangan mudik disampaikan sebelum Ramadhan tiba karena berkaca pada tahun 2020 lalu, terjadi kenaikan yang signifikan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif terpapar virus corona.

"Demi kesehatan dan keselamatan masyarakat, dan pandemi segera selesai. Diimbau masyarakat agar mengikuti arahan pemerintah, agar tidak terjadi lonjakan kasus," ujarnya.

Sementara itu untuk memonitoring PNS yang berlibur ke luar kota, Pemkot Surabaya akan menggunakan aplikasi yang telah dibuat pemkot.

"Kita ada aplikasi untuk monitoring terkait PNS. Jadi PNS diwajibkan men-share lokasi dengan GPS. Memang imbauan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo seperti itu, memang ASN tidak diperkenankan untuk luar kota," ungkap Febri.

Selain itu, Febri juga mengimbau pada seluruh masyarakat agar tidak berlibur ke daerah wisata yang kasus Covid-19 masih tinggi. Sebab saat ini proses vaksinasi sedang berlangsung.

"Dan kami mengimbau kepada warga Kota Surabaya bahwa pandemi ini masih ada, virus ini masih ada, herd immunity yang menggunakan vaksin masih dalam proses jadi tolong untuk menahan diri tidak melakukan perjalanan jauh terutama ditempat liburan yang masih pandeminya banyak," ungkap Febri.

Febri menambahkan, saat ini kasus Covid-19 harian di Kota Surabaya sekitar 40-an per hari. Pihaknya akan terus berupaya bersama semua elemen untuk menurunkan angkanya.

"Ini di sekitar angka 40-an kita pertahankan, tapi kalau bisa kita turunkan, caranya tentunya kita butuh gotong royong bersama," pungkas Febri. (ard)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.