
LAMONGAN (Lenteratoday) - Kunjungi para mantan napi teroris (napiter) menjadi salah satu agenda penting bagi Kapolres Lamongan, AKBP Miko Indrayanadi Desa Tenggulun. Seperti yang dilakukan pada Rabu (17/3/2021) kemarin, Kapolres AKBP Miko Indrayanadi menemui Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), Ali Fauzi, di markas para mantan napi teroris (napiter) di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro.
"Silaturahim ini bertujuan meningkatkan sinergitas antara polisi dengan YLP sebagai mitra Polres Lamongan khususnya dalam melaksanakan program deradikalisasi di wilayah Kabupaten Lamongan, " kata AKBP Miko.
AKBP Miko meyakini keberadaan YLP sangat membantu pemerintah untuk menciptakan kondusifitas wilayah, bahkan sampai ke tatanan nasional. Ia pun optimistis langkah YLP dimaksudkan untuk merajut perdamaian di bumi pertiwi.
Kepada Ali Fauzi dan penasehat YLP, Ustadz Khozin, kapolres berharap para pengurus YLP intens memberi pembinaan sekaligus mendidik mantan napiter yang sudah tergabung di dalamnya. Tujuannya pasti agar tidak satupun di antara puluhan napiter yang bergabung, tidak lagi mempunyai pemahaman radikal.
Kepada semua keluarga besar YLP, AKBP Miko juga mengajak untuk menjaga dan menciptakan situasi yang kondusif di wilayah Lamongan.
Sementara Ali Fauzi mengungkapkan, ia bersama para ' pejuang' di lingkungannya membuat wadah YLP memang dengan tujuan mengajak para mantan napiter meninggalkan pemahaman yang selalu memusuhi negara dan aparat.
"Dulu mereka, termasuk saya, selalu menganggap TNI - Polri adalah musuh. Namun sekarang mereka adalah sahabat kami," kata Fauzi.
YLP, masih kata Fauzi, telah membuktikan komitmennya sebagai bagian dari anak bangsa yang ingin mewujudkan dan melihat Indonesia damai. Masa lalu yang menyesatkan harus dikubur dan saatnya memupuk perdamaian dengan menghilangkan kecurigaan.
Fausi menambahkan, YLP juga mempunyai visi merawat ukhuwah, merajut perdamaian dan memiliki misi menyediakan komunitas baru bagi mantan napiter atau kombatan. Agar mereka tidak kembali ke komunitas lama.
Selain itu keluarga besar YLP diberdayakan dan dilatih untuk mendorong para mantan kombatan untuk menjadi duta perdamaian. Pun saat menjawab SURYA, Fauzi berani menjamin bahwa para mantan napiter yang tergabung YLP tidak punya keinginan kembali ke komunitas lama mereka.
Terbukti sudah tiga kali upacara 17 Agustus di Hari kemerdekaan RI, YLP melaksanakan upacara bendera di mana komandan upacara, petugas pengibar bendera sampai peserta upacara adalah semua anggota YLP. "Saya bahkan ikut membacakan teks UUD 1945, " kata Manzi, panggilan Ali Fauzi di medan laga kala itu.(ist)