20 April 2025

Get In Touch

Pemkot Madiun Akan Terapkan Digitalisasi di Pasar Tradisional

Ketua Komisi II DPRD Kota Madiun, Ngedi ; Kepala Disperindag Kota Madiun, Ansor Rasidi saat Sarasehan Forum Komunikasi untuk menyerap aspirasi paguyuban pedagang, Ballroom Sun Hotel, Selasa(16/03/2021).
Ketua Komisi II DPRD Kota Madiun, Ngedi ; Kepala Disperindag Kota Madiun, Ansor Rasidi saat Sarasehan Forum Komunikasi untuk menyerap aspirasi paguyuban pedagang, Ballroom Sun Hotel, Selasa(16/03/2021).

MADIUN (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Madiun akan terapkan digitalisasi di Pasar Tradisional Madiun, untuk menaikkan angka pembeli. Penerapan digitalisasi tersebut berupa e-retribusi dan sistem belanja secara online.

Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Kota Madiun, Ansor Rasidi mengatakan bahwa e-retribusi dapat menekan angka biaya operasional. Karena tidak membutuhkan cetak karcis dan pemungut retribusi. Selain itu dapat membantu menghindari pungli.

"Di sini kalau untuk revitalisasi managemen pengelolaan pasar tradisional. Kita melakukan upaya digitalisasi berupa e-retribusi," jelas Ansor seusai Sarasehan Forum Komunikasi Perencanaan Pembangunan Perubahan Anggaran 2021 dan Anggaran 2022 Disperindag di Ballroom Sun Hotel, Selasa (16/03/2021).

Selain e-retribusi, Pemkot juga akan menerapkan pesan antar belanja online pada pasar tradisional. Penerapan tersebut juga diharapkan dapat menekan penyebaran covid-19 dan memudahkan pembeli untuk memenuhi kebutuhan dapur tanpa harus keluar rumah.

Ansor juga menjelaskan bahwa revilasisasi juga akan dilakukan secara fisik. Yakni pembangunan pujasera pada Pasar Sleko dan pemeliharaan pada Pasar Besar.

"Food court yang sebelah utara dan pasar buah di Pasar Sleko. Insyaallah berdasarkan perkiraan dari Pak Wali. Karena anggaran itu tadi ada di Dinas PU, insyaallah April 2021. Jumlah anggaran kalau dari PU Rp. 2,4 Miliar," imbuhnya.

Sementara itu, Walikota Madiun Maidi menjelaskan bahwa kegiatan sarasehan sengaja dilakukan untuk menyerap aspirasi sebelum Pemkot mengambil kebijakan. Sehingga pasar tradisional dapat bersaing dengan pasar modern melalui kebijakan yang lebih baik.

"Karena mereka yang berjualan siang dan malam. Jadi, lebih tahu kondisi di lapangan apa saja yang perlu dibenahi," jelas Maidi.

Dalam kegiatan Sarasehan tersebut dihadiri oleh perwakilan paguyuban pedagang. Adapun hasil Sarasehan adalah membangun sistem perdagangan di Kota Madiun. Yang meliputi ketersediaan barang pokok dan keterjangkauan - stabilitas harga. (Ger)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.