Tinjau Banjir Probolinggo, Gubernur Jatim Minta Relawan Jogo Kali Tingkatkan Penjagaan dan Pengawalan

PROBOLINGGO (Lenteratoday) - Menyikapi terjadinya banjir di Kabupaten Probolinggo, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta pada relawan jogo kali untuk melakukan penjagaan dan pengawalan supaya sungai tidak dijadikan tempat pembuangan sampah.
"Kali ini, sungai ini harus dijaga. Nah, relawan jogo kali itu yang kira-kira pasion, hatinya ada dalam proses ke penjagaan, pengawalan supaya sungai tidak dijadikan tempat pembuangan sampah,"kata Khofifah saat melakukan peninjauan banjir Desa Kedungdalem, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Kamis (11/3/2021).
Dia menandaskan, peran relawan jogo kali ini sangat penting. Sebab, banyaknya sampah di sungai bahkan sampai mengkristal menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.
Tapi, lanjut Gubernur Jatim perempuan pertama ini, kalau misalnya sampah yang masuk itu adalah material dari gunung, maka memang harus dilakukan proses antisipasi secara lebih komprehensif.
"Kita Pemprov pasti sudah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Pemkab Probolinggo juga sudah melakukan perencanaan," tandas Khofifah.
Terkait dengan plengsengan sungai yang rawan jebol, Khofifah menandaskan bahwa untuk darah yang rawan dan bahkan sudah jebol perlu diprioritaskan. Langkah darurat yang akan dilakukan adalah menggunakan bronjong.
"Sibronjong lebih dulu, setelah itu plengsengan secara lebih permanen. Pembangunan ini mungkin membutuhkan waktu satu setengah bulan supaya titik-titik dengan kerawanan tertentu itu yang dilakukan proses recovery lebih duluan," katanya.
Untuk selanjutnya, akan dilakukan penganggaran kembali di Tahun 2022. Meski demikian tentunya pemerintah pusat dengan BBWS Brantas sudah mengalokasikan anggaran.
Gubernur juga menjanjikan, dalam waktu dekat sudah dimungkinkan pembangunan bronjong. Bahkan dalam minggu minggu ini sudah bisa dimulai. Tetapi, lanjutnya, bronjong bukan permanen, yang permanen adalah plengsengan. Sehingga perlu pemetaan titik-titik strategis mana yang harus dilakukan pembangunan lebih dulu.
"Kemudian, kita lihat kekuatan dari jembatan jembatan karena menyambungkan di antara dua komunitas. Ini yang juga harus dijaga supaya bagaimana jembatan ini bisa diprioritaskan untuk bisa membantu mobilitas masyarakat supaya koneksitas tetap berlangsung," katanya.
Untuk diketahui, banjir terjadi di kawasan kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo sejak hampir dua pekan lalu. Setidaknya ada empat desa terdampak, yaitu Dringu, Kedungdalem, Kalirejo, dan Tegalrejo. Desa yang paling terdampak banjir dari luapan sungai Kedung Galeng ini adalah desa Dringu dan Kedungdalem. Puluhan warga terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam banjir.
Dalam peninjauan tersebut, Gubernur Khofifah juga memberikan bantuan sembako untuk dapur umum. Selain itu juga bantuan pada masyarakat termasuk alat tulis untuk anak anak. Kemudian juga memberikan bantuan bronjong, blangsing dan alat alat lainnya. (ufi)