20 April 2025

Get In Touch

Harga Gabah Kering Merosot, Bupati Yuhronur Minta Bulog Serap Hasil Panen Petani

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mendatangi Bulog Lamongan untuk menjembatani keluhan para petani.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mendatangi Bulog Lamongan untuk menjembatani keluhan para petani.

LAMONGAN (Lenteratoday) - Dibayangi kerugian di awal musim panen, petani di Lamongan resah. Pasalnya, harga gabah kering panen (GKP) di Lamongan justru merosot jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Saat ini harga GKP hanya mencapai Rp 3.700 hingga Rp 3.800 per kilogram. Padahal HPP yang resmi secara nasional adalah Rp 4.200 per kilogram. Situasi yang mengecewakan itu dirasakan para petani di Kecamatan Tikung, Sarirejo dan sebagian wilayah Barat Lamongan.

Salah satu petani di Kecamatan Tikung, Sasmito mengungkapkan, para petani benar benar merasa resah membayangkan berapa kerugian mereka pada masa panen sekarang. Hasil yang didapatkan dengan harga GKP serendah itu, tentu tidak bisa menutupi semua biaya tanam beberapa bulan terakhir. Apalagi kini telah memasuki musim panen untuk Lamongan bagian Selatan. “Harga gabah tidak bersahabat. Semakin hari semakin turun," keluh Sasmito, Selasa (9/3/2021).

Para petani berharap bahwa Bulog bisa menjadi pilihan terakhir untuk menyelamatkan panen mereka, dengan menyerap sesuai HPP. Keluhan yang muncul di masa panen itu juga membuat prihatin Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi.

Setelah meninjau Mal Pelayanan Publik (MPP), Yuhronur langsung mendatangi Bulog Lamongan di Jalan Jaksa Agung Suprapto dan mengimbau Bulog dan seluruh pengelola lumbung padi untuk menyerap hasil panen padi di wilayahnya.

“Bulog dan seluruh lumbung padi di Lamongan agar menyerap hasil panen padi petani. Selain untuk menjaga ketahanan pangan di Lamongan sebagai salah satu lumbung padi nasional, juga untuk menjaga harga jual gabah agar tidak anjlok sehingga petani tidak merugi,” ujar Yuhronur.

Dari data yang dihimpun Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Lamongan, luas tanam padi bulan Oktober 2020 sampai Februari 2021 seluas 69.632 hektare. Lluas panen padi dari Januari hingga Februari 2021 seluas 12.926 hektare. Sedangkan produksi padi sampai Februari 2021 sebanyak 98.238 ton. Jadi produktivitas padi saat ini telah mencapai 7,6 ton. Selain itu, terdapat 603 lumbung padi di 27 kecamatan dengan 12 berstatus maju, 214 berstatus berkembang, dan 377 lainnya berstatus perintis. 

“Saat ini harga GKP berkisar Rp. 3.900 sampai dengan Rp. 4.100 per KG sedangkan Gabah Kering Giling (GKG) Rp 5.200 sampai dengan 5.300 per KG. Sekarang kita menjaga agar harga tidak terus turun,” katanya.

“Ini juga sebagai langkah mendukung program Ayo Beli Produk Lamongan. Jika penyerapan dan daya beli gabah atau beras lamongan meningkat, maka dengan harga jualnya akan meningkat,” pungkas Yuhronur. (ist)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.