22 April 2025

Get In Touch

BBPOM Palangka Raya Dukung Keberadaan UMKM Dengan Giatkan Edukasi dan Pembinaan

Kepala BPOM Kota Palangka Raya, Leonard Duma.
Kepala BPOM Kota Palangka Raya, Leonard Duma.

PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Palangka Raya sangat mendukung keberadaan UMKM. Terlebih di masa pemulihan ekonomi, para pelaku UMKM adalah salah satu penggerak roda ekonomi. Untuk itu keberadaan dan perkembangan UMKM harus dijaga konsistensinya.

Sebagai wujud dukungan terhadap para pelaku UMKM, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Palangka Raya akan berupaya meningkatkan pelayanan mereka dengan memberikan pembinaan dan edukasi terhadap para pelaku UMKM. Sebagaimana disampaikan Kepala BPOM Kota Palangka Raya, Leonard Duma, maraknya pertambahan UMKM di masa pandemi ini juga tentunya harus diawasi keberadaannya, khususnya UMKM yang menjual makanan dan minuman. "Kami selaku pengawas obat dan makanan tentunya harus memastikan apakah obat dan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat layak dan aman untuk dikonsumsi," papar Leonard, Jumat (5/3/2021).

Untuk itu, pihak BBPOM akan secara aktif menerjunkan pihaknya ke lapangan guna mengunjungi para pelaku UMKM yang menjual makanan dan obat-obatan. Pihak BBPOM akan memberikan edukasi dan pembinaan terkait kesehatan. Khususnya terhadap bahan-bahan yang digunakan pada makanan dan obat-obatan yang seharusnya tidak boleh dikonsumsi. "Masih banyak masyarakat yang belum memahami bahayanya jika mengkonsumsi zat-zat kimia tertentu yang dicampur pada makanan, mereka hanya ingin menghemat ongkos produksi, membuat dagangannya awet, atau sekedar mempercantik tampilan makanan tanpa mengetahui efek sampingnya," ungkap Leonard.

Leonard menambahkan beberapa bahan kimia yang sudah dilarang penggunaannya oleh BPOM antara lain boraks, formalin, rhodamin B dan Kuning metanil. Boraks dan formalin digunakan pada makanan untuk membuat tekstur makanan menjadi kenyal dan lebih awet, sementara rhodamin B dan Kuning metanil digunakan sebagai pewarna makanan.

Para pedagang tergoda untuk menggunakan bahan kimia ini karena harganya yang relatif murah dibandingkan jika mereka menggunakan bahan yang aman dan sesuai standar. Efek samping bahan-bahan kimia ini jika dikonsumsi tidak main-main, mulai dari gangguan pernafasan, gangguan pencernaan, merusak saraf dan kanker.

"Iya, kami akan terus berusaha mengedukasi dan membina UMKM yang memproduksi makanan dan obat-obatan untuk menggunakan bahan-bahan yang aman dan terstandarisasi, juga kepada masyarakat sebagai konsumen untuk peka dan sadar terhadap kesehatan serta kebersihan dari makanan dan obat-obatan yang dikonsumsi," pungkas Leonard. (nov)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.