20 April 2025

Get In Touch

Para Disabilitas Surabaya Hadirkan Pameran Foto

Karya foto yang dipamerkan.
Karya foto yang dipamerkan.

SURABAYA (Lenteratoday) - Melihat para Disabilitas Berkarya seperti meneguhkan keyakinan bahwa fotografi itu bukan monopoli satu kelompok, semua bisa bersenang-senang dan mendapatkan pengalaman yang berbeda dalam melihat dunia.

Karya-karya bisa dilihat di IG Disabilitas Berkarya dan karya-karya yang dihasilkan sungguh mengagetkan dan menumbuhkan decak kagum. Bukan tanpa alasan memang,  karena karya-karya tersebut menampilkan visual yang bersifat personal dan berani. 

Karya foto yang dipamerkan.
Karya foto yang dipamerkan.

Kelima orang dari Disabilitas Berkarya  merupakan penghuni Lingkungan Pondok Sosial Kalijudan, Surabaya, Jawa Timur. Sebuah tempat yang dibangun Pemerintah Kota Surabaya  bagi anak-anak terlantar. Dari kelimanya, satu penyandang down syndrome dan empat penyandang bisu tuli.

Sejumlah program pemberdayaan dilakukan agar mereka mempunyai pengetahuan agar kelak bisa digunakan saat kembali ke masyarakat. Program tersebut salah satunya yaitu fotografi.

Karya foto yang dipamerkan.
Karya foto yang dipamerkan.

Bersama Arief Budiman atau akrab di panggil Leo, belajar fotografi berlangsung sejak 2016. Bermula dari keingintahuan anak-anak saat melihat kamera, Leo pun kemudian berinisiatif untuk memperkenalkan lebih dalam lagi fotografi. Perjalanan yang tidak mudah tentunya. Selain kendala bahasa, juga keterbatasan alat. 

Namun pembuktian diri anggota Disabilitas Berkarya membuat banyak pihak menyumbangkan kamera.

Jika dalam karya seni yang patut dinilai adalah dari hasil akhirnya, bukan siapa yang membuatnya, tentu karya tersebut mempunyai nilai yang sangat tinggi sama dengan siapapun yang mendeklarasikan dirinya seorang fotografer.

"Kami pun menjauhkan diri dari intervensi kepada karya-karya mereka, termasuk upaya memberikan judul pada tiap foto. Dalam konteks proses berkarya, imaji-imaji yang ditawarkan justru melampaui sekat-sekat judul foto," kata Leo.

“Cerita Kami” yang kemudian jadi penanda pameran, justru hadir dari keluwesan interpretasi dari apa yang akan mereka sampaikan. Dari foto-foto tersebut, mereka dibebaskan memberi arti untuk kemudian diajak berkeliling di dunia mereka yang sepi namun penuh warna.

Penyandang disabilitas juga butuh ruang untuk diapresiasi, untuk itulah even Melihat Bersama dengan tangan terbuka mengajak mereka untuk  datang mewarnai dinding-dinding galeri maya yang di www.melihatbersama.com dengan foto-foto yang mereka hasilkan.

Karya foto yang dipamerkan.
Karya foto yang dipamerkan.

Selain sebagai tempat mereka unjuk diri, ruang ini juga didedikasikan kepada sang guru yaitu Arief Budiman dan siapapun yang terlibat di dalamnya yang telah membawa energi dan positif melalui fotografi bagi mereka para Disabilitas Berkarya.

Pameran ini juga bisa menjadi energi postif bagi para anggota Disabilitas Berkarya, kemudian sebagai ruang dan dukungan bagi siapa saja yang memerlukannya. Pameran diisi oleh 42 karya dan akan berlangsung hingga 31 Maret. (wan)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.